Penelitian ini menganalisa literasi keuangan, perilaku keuangan dan kesiapan generasi Milenial dan Gen Z di Indonesia yang berfokus pada pemahaman bagaimana ketiga faktor-faktor tersebut berinteraksi dengan variabel pengunaan pendapatan, status pekerjaan, pengelolaan utang, dan pengunaan financil digital. Meningkatnya ketergantungan terhadap alat keuangan digital juga menjani point analisa, penelitian ini bertujuan untuk menilai kesiapan generasi muda dalam mengelola keuangannya demi keamanan finansial di masa depan. Desain penelitian menggunalan metode kuantitatif metode, melibatkan sampel sebanyak 219 responden yang diambil dari populasi 222 individu berusia 20 hingga 60 tahun. Data di kumpulkan dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM).
Studi ini berfokus pada sampel populasi yang dikategorikan berdasarkan kelompok usia, terutama dari individu yang lebih muda (Millennial dan Gen Z). Sebagian besar sampel berasal dari sektor BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan profesional, yang dapat mempengaruhi perilaku keuangan dan prioritas yang diamati.
Beberapa temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa literasi keuangan merupakan faktor penting yang menentukan perilaku dan kesiapan keuangan masa depan, khususnya di kalangan generasi Milenial dan Generasi Z. Kedua generasi tersebut telah menunjukkan pemahaman yang kuat tentang konsep keuangan, namun pengetahuan ini tidak selalu menghasilkan pemahaman keuangan yang efektif, seperti kesiapan dalam mengelola utang dan merencanakan keamanan keuangan jangka panjang.
Sebagian besar responden adalah karyawan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang mencapai 69,9%, diikuti oleh responden dari banker sebanyak 13,3%. Profesi lain yang terlibat adalah wirausaha (4,8%), mahasiswa (4,8%), pegawai negeri sipil (1,2%), profesional (3,0%), dan pengusaha (3,0%). Latar belakang profesi ini menekankan pentingnya status pekerjaan dalam membentuk perilaku, literasi, dan kesiapan finansial generasi Milenial dan Gen Z.
Penelitian ini menemukan pentingnya status pekerjaan dalam mempengaruhi perilaku menggunakan dan mengelola pendapatan, meskipun hubungan ini bervariasi antar individu. Selain itu, penggunaan pendapatan berdampak signifikan terhadap keterlibatan digital, tingginya tingkat penggunaan alat digital yang menghadirkan peluang dan tantangan dalam mengelola keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status pekerjaan merupakan penentu penting dalam memengaruhi kesiapan finansial, terutama bagi generasi Milenial dan Gen Z yang perlu dipersiapkan dengan baik untuk masa depan mereka. Mayoritas responden yang berasal dari BUMN dan sektor perbankan menunjukkan bahwa individu dalam lingkungan pekerjaan yang stabil cenderung memiliki kesiapan finansial yang lebih baik untuk perencanaan keuangan jangka panjang.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa program literasi keuangan yang disesuaikan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan unik generasi Milenial dan Gen Z, khususnya dalam konteks keterlibatan digital mereka. Rekomendasinya mencakup peningkatan pendidikan keuangan di semua tingkatan, pengembangan produk keuangan yang berpusat pada generasi muda, dan promosi perilaku keuangan digital yang bertanggung jawab. Strategi-strategi ini sangat penting untuk memastikan bahwa generasi muda lebih siap menghadapi stabilitas keuangan di dunia yang semakin digital.