Penerapan Virtual reality digunakan sebagai sarana hubungan secara virtual.
Penelitian ini difokuskan pada pengujian efisiensi dari VR yang
dimanfaatkan sebagai media untuk berinteraksi pada pengguna ruang
arsitektur sebagai upaya menggembangkan sensasi spasial ruang arsitektur.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang difokuskan pada analisa
VR dengan pendekatan penelitian naratif karena akan memberikan
pemahaman kepada pengguna berupa komunikasi visual yang akan
diwujudkan dalam bentuk VR yang jauh lebih akurat dengan
menggembangkan sensasi spasial sehingga pengguna akan merasa lebih
representatif, memberikan perasaan skala, kedalaman, dan kesadaran spasial
yang nyata yang tidak dapat dirasakan oleh render, model skala, atau
animasi.
Proses analisa dalam penelitian berupa observasi dan wawancara untuk
mengetahui sudut pandang dari pengguna saat menggunakan VR sebagai
alat komunikasi visual dalam melihat hasil desain. Lalu memberikan
beberapa survei berupa pertanyaan terbuka kepada pengguna yang nantinya
dilanjutkan dengan penelitian sekunder untuk menghasilkan animasi dari
bentuk tiga dimensi bangunan arsitektur yang diwujudkan dalam bentuk VR.
Hasil dari penelitian ini untuk memperoleh ragam kebutuhan ruang sensasi
spasial bagi pengguna dengan merancang media interaksi bagi pengguna
dan desainer interior agar dapat berinteraksi dan saling memenuhi
kebutuhannya dengan mensimulasikan posisi ruang dalam menciptakan
kenyamanan tinggal.