digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2023 TS PP RIFA ANNISA 1.pdf
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Trauma dikarenakan kejadian yang mengancam dan berbahaya baik secara psikis maupun fisik. Ada beragam penyebab trauma, salah satunya adalah trauma yang berasal dari kekerasan yang dilakukan seseorang. Kekerasan dapat berasal dari seseorang yang dekat, seperti dari seorang ibu, seperti yang dialami penulis. Di Indonesia, persoalan yang terkait dengan dinamika keluarga, khususnya terkait trauma dan kekerasan kerap menjadi hal yang tertutup dan tabu untuk dibicarakan, terutama bagi perempuan dalam menyuarakan pengalaman traumatik tersebut. Trauma berbekas, kekal dan terpendam serta tidak bisa disuarakan mengakibatkan depresi yang berupa halusinasi pendengaran; memori atau kenangan masa lalu bisa hadir secara berulang-ulang, penulis mengalami hal ini. Karya seni sering berperan sebagai sarana untuk mengungkapkan pengalaman traumatis dan sebagai media untuk refleksi serta merenungkan trauma tersebut. Proses berkarya seni yang penulis lakukan dapat membantu untuk menghadapi, merenungi, dan berdamai dengan trauma yang ada, sekaligus menjadi jalan untuk mengekspresikan perasaan serta emosi terhadap hal-hal yang tabu melalui karya seni. Trauma yang melekat dalam diri menjadi sumber inspirasi dan dorongan dalam berkreativitas maupun menyuarakan hal-hal yang tabu. Penulis mengangkat isu tabu pada Proyek Tugas Akhir dengan menggunakan lenticular printing dari teknik optical illusion, yang memungkinkan perubahan gambar melalui perubahan perspektif, serta memakai simbol lingkaran berwarna merah yang menutupi wajah. Presentasi karya penulis menampilkan sebuah spectrum yang memperlihatkan dan menggambarkan tentang memori-memori trauma yang penulis alami dan merupakan cara yang tepat untuk mengungkapkan isu tabu.