TEX mengacu pada hidrokarbon seperti toluena, etilbenzena, dan xilena. Asap rokok
dan emisi mobil dan pesawat terbang merupakan sumber utama bahan kimia TEX yang
disebabkan oleh manusia. Oleh karena itu, TEX dapat mengendap di berbagai ruang,
terutama di udara sekitar yang dihirup pelari rekreasi setiap hari. Oleh karena itu,
diperlukan penelitian tentang karakterisasi paparan konsentrasi TEX ambien pada
pelari rekreasi, terutama di lokasi lari yang disukai di Kota Bandung. Lokasi dan waktu
pengambilan sampel ditentukan melalui kuesioner yang diperoleh 110 responden. 3
lokasi teratas yang dipilih adalah Trek Lari Saraga, Trek Lari Gasibu, dan di pinggir
Jalan Juanda. Sementara 3 waktu lari teratas yang dipilih adalah pukul 16.00 – 19.00
WIB, 07.00 – 10.00 WIB, dan 04.00 – 07.00 WIB. Pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan Pompa GilAir dan Tabung Arang Zefon, dengan masing-masing
lokasi pengambilan sampel memiliki 5 partisipan. Durasi rata-rata dan pace rata-rata
untuk semua peserta adalah 44,725 menit dan 8,844 menit/km. Setelah itu, sampel
dianalisis menggunakan GC-FID. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi
TEX total Gasibu, Saraga, dan Juanda masing-masing adalah 337,148 µg/m3
, 144,772
µg/m3
, 407,600 µg/m3
. Di antara hidrokarbon yang diteliti, toluena merupakan
hidrokarbon yang paling dominan di antara lokasi pengambilan sampel. Volume
kendaraan dan faktor Meteorologi diduga menjadi faktor utama yang mempengaruhi
konsentrasi hidrokarbon ini. Ada korelasi terbalik yang signifikan (p<0,1) antara pace
dan durasi lari dengan konsentrasi TEX ambien. Selain itu, ada perbedaan yang
signifikan antara lokasi pengambilan sampel dan konsentrasi TEX ambien yang
menyiratkan ada korelasi antara konsentrasi dan lokasi pengambilan sampel.