digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Aprianto Tri Nugroho
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Aprianto Tri Nugroho
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Aprianto Tri Nugroho
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Aprianto Tri Nugroho
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Aprianto Tri Nugroho
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Aprianto Tri Nugroho
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Aprianto Tri Nugroho
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Trauma adalah masalah kesehatan global yang penting, menyebabkan sekitar 1 juta kunjungan ke unit gawat darurat dan lebih dari 200.000 perawatan setiap tahunnya. Trauma adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, dengan 20-50 juta cedera serius, seringkali akibat kecelakaan lalu lintas, yang merupakan masalah global dan masalah penting di Indonesia. Menurut WHO, kecelakaan lalu lintas adalah penyebab utama kematian di kalangan orang dewasa muda dan penyebab kematian ke-12 secara keseluruhan. Di Indonesia, kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian nomor lima, dengan 116.000 insiden pada tahun 2023 saja. Terlepas dari pandemi COVID-19, perawatan trauma tetap penting, dengan kasus pasar perangkat trauma di Indonesia meningkat dari 46.000 pada tahun 2020 menjadi 53.500 pada tahun 2021, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 16,4%. Portofolio trauma MEDTECH tumbuh sebesar 34% pada tahun 2023 yang berada di atas tingkat pertumbuhan pasar, namun pendapatannya sangat kecil dibandingkan dengan total ukuran pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan MEDTECH dan mengembangkan strategi pemasaran terintegrasi untuk meningkatkan penjualan dan kehadiran di pasar. Desain penelitian terdiri dari tiga tahap. Tahap I berfokus pada identifikasi dan pemahaman masalah inti bisnis Perusahaan MEDTECH. Tahap II menetapkan landasan teori dengan meninjau literatur dan teori yang relevan, menggunakan alat analisis eksternal seperti PESTLE dan Lima Kekuatan Porter, dan analisis internal dengan STP dan Bauran Pemasaran (4P). Tahap III melibatkan pengumpulan data yang komprehensif dari sumber sekunder dan wawancara semi-terstruktur sebagai sumber primer, yang mengarah pada analisis SWOT untuk merumuskan rekomendasi strategis Analisis PESTLE menyoroti peluang dan ancaman di pasar implan trauma di Indonesia, yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat, profil demografi yang menguntungkan, kemajuan teknologi, dan investasi kesehatan pemerintah yang besar. Namun, tantangan politik seperti peraturan konten lokal dan masalah rantai pasokan menimbulkan hambatan yang signifikan, terutama bagi perusahaan multinasional. Lanskap hukum juga menghadirkan tantangan dan peluang. Analisis Porter menunjukkan bahwa meskipun pasar menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat dan kebutuhan akan inovasi yang berkelanjutan, hambatan masuk yang rendah dan produk pengganti menghadirkan peluang pertumbuhan. iv Keberhasilan bergantung pada inovasi, hubungan pemasok, dan koneksi dengan para pengambil keputusan seperti dokter. Analisis STP menunjukkan fokus MEDTECH di Jawa dan Sumatera, dengan rumah sakit Tier 1 menjadi target utama untuk implan Variable Angle (VA) yang canggih dan rumah sakit Tier 2 untuk implan Mono Angle (MA) yang hemat biaya. Analisis Bauran Pemasaran mengungkapkan bahwa MEDTECH perlu memperbarui implan MA yang sudah ketinggalan zaman, meninjau strategi penetapan harga, memperluas jaringan distribusinya, dan meningkatkan kegiatan promosi, terutama dalam program pendidikan untuk Profesional Kesehatan dan rumah sakit pendidikan, untuk memperkuat posisi pasarnya. Untuk meningkatkan pangsa pasar dan pendapatan, MEDTECH dapat menerapkan dua strategi pemasaran utama: Strategi Jangka Pendek: Strategi jangka pendek MEDTECH berfokus pada pengembangan produk implan VA dan penetrasi pasar implan MA. Implan VA akan diluncurkan di kota-kota besar, secara khusus menargetkan rumah sakit Tingkat I dan fasilitas pendidikan, dengan strategi harga premium untuk menarik para profesional medis terkemuka. Rencana promosi mencakup kemitraan dengan rumah sakit, keterlibatan dengan Key Opinion Leader (KOL), lokakarya, dan pelatihan penjualan yang komprehensif. Pendekatan ini bertujuan untuk menjadikan implan VA sebagai pilihan utama dalam perawatan trauma tingkat lanjut. Secara bersamaan, implan MA akan diposisikan dengan harga yang kompetitif, terutama di rumah sakit Tier 2, untuk meningkatkan penggunaan di antara pelanggan yang sudah ada. Strategi ini termasuk membangun loyalitas merek melalui dukungan klinis, penjualan yang ditargetkan, dan kampanye pemasaran yang menekankan keandalan dan efektivitas biaya implan MA. Strategi Jangka Panjang: Strategi jangka panjang MEDTECH, yang disebut “Strategi Go Local”, berfokus pada peningkatan kehadiran di pasar dan kepatuhan terhadap peraturan TKDN Indonesia dengan membangun fasilitas manufaktur lokal atau membentuk usaha patungan. Strategi ini melibatkan investasi infrastruktur yang signifikan, mendapatkan persetujuan dari pemerintah, dan menjalin kemitraan dengan entitas lokal untuk transfer pengetahuan dan efisiensi operasional. Rencana ini juga mencakup penyesuaian produk untuk memenuhi kebutuhan lokal dan mengoptimalkan rantai pasokan untuk memastikan kepatuhan dan keberlanjutan. Pendekatan komprehensif ini tidak hanya selaras dengan persyaratan peraturan tetapi juga memperkuat posisi kompetitif MEDTECH dan keberlanjutan jangka panjang di pasar Indonesia.