Pada tahun 1999 di Sambas Kalimantan Barat, pernah terjadi tragedi konflik yang
melibatkan kelompok etnis di Indonesia, etnis yang terlibat adalah Madura dan
gabungan Dayak-Melayu.konflik tersebut terjadi berselang beberapa bulan pasca
turunnya kuasa Orde Baru Soehato. Konflik horizontal yang terjadi tersebut akibat
ketegangan sosial dan kesenjangan ekonomi antar kelompok etnis.
Melalui medium seni performance art dan menggunakan teori postmemory adalah
upaya untuk melihat dan membongkar proses memori traumatis dari generasi
pertama ke generasi selanjutnya, perasaan traumatis tersebut di turunkan dari
generasi yang terlibat langsung ke generasi berikutnya. Pada karya Ziarah
keterlibatan tubuh dan peristiwa serta lanskap teritorial politis penting di dalam
karya seni yang digunakan sebagai media rekonsiliasi. Penciptaan karya Ziarah ini,
menggunakan medium seni performance art, yang terekam kedalam bentuk karya
seni berupa fotografi dokumenter, dan video dokumenter, serta artefak yang di
gunakan atau di hasilkan ketika peristiwa performance art berlangsung.
Performance art tersebut berlangsung sepanjang perjalanan yang ditempuh dimulai
dari Madura menyeberang laut jawa kemudian menuju Pontianak dan dilanjut
perjalanan darat menuju Sambas. Perjalanan berjudul “Ziarah’’. Adalah salah satu
metode dalam postmemory yang di lakukan dengan cara returning journey
perjalanan mengunjungi kembali situs situs yang dianggap penting dalam sebuah
peristiwa dalam hal ini adalah Madura Sambas, perjalanan ini adalah upaya untuk
mencari jawaban dari hantu hantu ketakutan, hantu hantu traumatis yang diwarisi.