digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada tahun 1999 di Sambas Kalimantan Barat, pernah terjadi tragedi konflik yang melibatkan kelompok etnis di Indonesia, etnis yang terlibat adalah Madura dan gabungan Dayak-Melayu.konflik tersebut terjadi berselang beberapa bulan pasca turunnya kuasa Orde Baru Soehato. Konflik horizontal yang terjadi tersebut akibat ketegangan sosial dan kesenjangan ekonomi antar kelompok etnis. Melalui medium seni performance art dan menggunakan teori postmemory adalah upaya untuk melihat dan membongkar proses memori traumatis dari generasi pertama ke generasi selanjutnya, perasaan traumatis tersebut di turunkan dari generasi yang terlibat langsung ke generasi berikutnya. Pada karya Ziarah keterlibatan tubuh dan peristiwa serta lanskap teritorial politis penting di dalam karya seni yang digunakan sebagai media rekonsiliasi. Penciptaan karya Ziarah ini, menggunakan medium seni performance art, yang terekam kedalam bentuk karya seni berupa fotografi dokumenter, dan video dokumenter, serta artefak yang di gunakan atau di hasilkan ketika peristiwa performance art berlangsung. Performance art tersebut berlangsung sepanjang perjalanan yang ditempuh dimulai dari Madura menyeberang laut jawa kemudian menuju Pontianak dan dilanjut perjalanan darat menuju Sambas. Perjalanan berjudul “Ziarah’’. Adalah salah satu metode dalam postmemory yang di lakukan dengan cara returning journey perjalanan mengunjungi kembali situs situs yang dianggap penting dalam sebuah peristiwa dalam hal ini adalah Madura Sambas, perjalanan ini adalah upaya untuk mencari jawaban dari hantu hantu ketakutan, hantu hantu traumatis yang diwarisi.