digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2023 TA PP RAINA LUTHFIA 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Karya Tugas Akhir ini berawal dari ketertarikan penulis terhadap pengalaman sujud. Perasaan itu serupa ketika penulis ketika berhadapan dengan lanskap alam. Perasaan yang dirasa tersebut dapat dikatakan sebagai sublim. Gabungan emosi kagum, pasrah, segan, dan ngeri menjadi satu. Paradoks dari perasaan yang ditimbulkan sublim ini juga nampak pada konsepsi sujud. Dimana saat seorang hamba tersujud di titik itulah ia sedang sedekat-dekatnya dengan Allah SWT. Penulis merumuskan visual-visual yang dapat merepresentasikan rasa sublim dalam sujud dengan bentuk lanskap. Penulis membuat turunan kata kunci dari sublim sebagai patokan visual yang akan dikejar. Sebagai basis pembuatan karya penulis menggunakan teori sublim Immanuel Kant serta seni sebagai ekspresi. Proses penciptaan karya dimulai dengan kaji teori yang berkaitan dengan karya. Dilanjutkan dengan survei langsung ke lanskap alam, mencatat dan mengambil beberapa potret untuk dipelajari lagi di studio. Dari potret yang terkumpul penulis seleksi enam foto yang paling sesuai dengan kata kunci. Baru dari foto terpilih penulis coba buat sketsa kasar eksplorasi visual menggunakan soft pastel pada kertas kraft. Baru penulis lukis langsung di kanvas. Penulis melukis secara impresi yang didapat dari alam. Alterasi visual utama terjadi pada warna. Penulis memanfaatkan suhu warna sebagai wahana untuk menyampaikan suasana sublim. Cat minyak menjadi pilihan medium melukis karena sifatnya yang fleksibel. Dengan mudah dapat ditumpuk dan dibaurkan. Hasilnya karya ini berupa lanskap dengan rangkaian warna bersaturasi tinggi. Menyirnakan kesan alamiah ala lukis lanskap, tergantikan dengan suasana yang janggal. Jukstaposisi antar langit dan daratan hadir dalam tiap kanvas dari berbagai potret lanskap yang berbeda. Pada akhirnya karya “Penundukan” mengabdikan hasil proses penulis untuk menyempurnakan sujud kembali. Namun dihadapan ‘kekuatan besar’ ini perasaan yang dirasa ini tidak dapat diekspresikan secara akurat karena keterbatasan indera. Dengan karya ini penulis dapat coba mencurahkan apa yang dirasa penulis, lalu disampaikan kembali kepada para pengamat.