digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Model bisnis Software as a Service (SaaS) semakin populer belakangan ini. Dalam SaaS, perangkat lunak diakses melalui internet tanpa harus diinstal di server sendiri. Model ini menawarkan beberapa keuntungan seperti penghematan biaya, skalabilitas, dan fleksibilitas. Salah satu contoh penerapan model SaaS adalah platform e-learning. E-learning adalah penyampaian pengajaran atau pelatihan melalui sumber daya elektronik. E-learning menawarkan fleksibilitas belajar kapan saja dan di mana saja melalui akses materi pembelajaran dan interaksi dengan instruktur dan teman sekelas secara online. Meskipun platform e-learning semakin populer di Indonesia, konsumen Indonesia masih mengalami beberapa hambatan dalam menggunakan sistem e-learning. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hambatan minat penggunaan e-learning di Indonesia, berdasarkan kerangka Innovation Resistance Theory. Data dikumpulkan dari survei terhadap 214 responden (kebanyakan Generasi Z yang tinggal di Jabodetabek) melalui kuesioner online dan dianalisis menggunakan perangkat lunak SmartPLS. Hasilnya menunjukkan bahwa hambatan penggunaan dan hambatan nilai lebih tinggi berasosiasi dengan minat penggunaan e-learning yang lebih rendah, sedangkan hambatan citra, hambatan risiko, dan hambatan tradisional tidak signifikan. Temuan ini dapat digunakan untuk membangun strategi bisnis bagi penyedia e-learning dengan memfokuskan pada penghilangan hambatan kritis seperti yang disebutkan dalam penelitian ini.