digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alya Fitri Putri Haryadi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Gaharu yang juga dikenal sebagai oud, aleoswood, agarwood, eaglewood, atau jinko adalah resin beraroma unik yang bernilai tinggi sifat aromatik dan medisnya yang telah digunakan dalam berbagai praktik budaya, agama, serta pengobatan tradisional selama berabad-abad. Gaharu menjadi komoditas bernilai tinggi karena merupakan komoditas langka dengan durasi produksi yang sangat lama denga harga gaharu berkualitas tinggi yang mencapai $100.000 per kg. Gaharu menjadi komoditas langka karena banyak spesies pohon penghasil gaharu yang terancam punah serta yield produksi gaharu yang sangat kecil yang secara konvensional diinduksi dengan metode elisitasi alami. Pada penelitian ini, dilakukan elisitasi senyawa metabolit sekunder pada kultur pucuk tanaman penghasil gaharu (Aquilaria malaccensis) menggunakan isolat jamur MM yang diisolasi dari gubal Aquilaria filaria. Elisitasi senyawa metabolit sekunder dilakukan selama 7 hari untuk menganalisis jalur metabolisme sekunder yang terinduksi akibat dari elisitasi berdasarkan profil senyawa yang dihasilkan. Elisitasi dilakukan dengan metode ko-kultivasi antara pucuk Aquilaria malaccensis dengan isolat MM secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi genus isolat jamur dari gubal A.filaria menggunakan kunci dikotomi, menentukan parameter kinetika pertumbuhan (? dan Gt) serta kinetika konsumsi gula isolat jamur, menentukan usia kultur jamur yang digunakan saat elisitasi, menentukan tinggi zona elisitasi pada kultur pucuk A. malaccensis yang dielisitasi dengan variasi konsentrasi pati 2g/L dan 6g/L, serta menentukan profil senyawa terpenoid dari kultur pucuk A. malaccensis yang terelisitasi oleh jamur dengan variasi konsentrasi pati 2g/L dan 6g/L. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa isolat jamur MM berasal dari genus Fusarium, nilai ? dan Gt secara berturut turut adalah 0,5462mg/hari dan 18,912jam, usia kultur jamur yang digunakan adalah 5 hari (fase eksponensial), panjang zona elisitasi rata-rata untuk variasi 2g/L dan 6g/L secara berturut-turut adalah 0,900±0,636cm dan 0,633±0,568cm, serta Profil senyawa terpenoid dari kultur pucuk A. malaccensis pasca elisitasi tersusun atas neophytadiene, lavandulyl acetate, 14B-pregnane, phytol, dan phytol ester.