Radar (radio detection and ranging) merupakan komponen penting dalam sistem
pertahanan udara yang digunakan untuk memantau negara dari ancaman musuh.
Untuk melakukan pemantauan di udara digunakan radar surveillance. Selain itu,
radar surveillance juga berfungsi untuk mendeteksi target dan mengarahkan
pesawat tempur untuk melakukan pertahanan terhadap ancaman yang terdeteksi.
Radar surveillance yang bertujuan untuk memandu atau mengarahkan pesawat
tempur untuk melakukan intersepsi dan penyerangan terhadap target yang
terdeteksi adalah radar GCI (ground-controlled interception). Target tersebut dapat
berupa pesawat tempur dan UAV (unmanned aerial vehicle). Target yang terdeteksi
harus ditentukan jarak dan kecepatannya. Oleh karena itu, diperlukan sistem radar
yang dapat menentukan jarak dan kecepatan secara simultan dengan tujuan agar
dapat mengidentifikasi target secara real time. Pada penelitian ini dikembangkan
algoritma range Doppler processor. Algoritma ini menggunakan correlation
processing terdiri dari operasi kompresi pulsa dan FFT (Fast fourier transform).
Output range Doppler processor sangat berpengaruh terhadap bandwidth, jumlah
bin FFT, dan jumlah PRI yang digunakan. Selain itu, perioda juga penentu untuk
jangkauan maksimum target. Oleh karena itu, pentingnya untuk mencapai atau
menemukan keseimbangan antara parameter dengan hasil yang diinginkan.
Berdasarkan simulasi, desain yang dirancang menghasilkan NMSE (Normalized
mean squared error) jarak sebesar 1,627x10-10 dan NMSE Doppler sebesar
1,14x10-5
dengan nilai standar deviasi jarak adalah nol dan Doppler mendekati nol
dengan iterasi sistem 100 kali. Untuk memvalidasi algoritma desain, dilakukan
percobaan dengan target acak. Dari percobaan tersebut, didapatkan nilai NMSE
jarak sebesar 1,407x10-10 dan NMSE Doppler sebesar 4,26x10-3
. Berdasarkan nilai
NMSE yang didapatkan, disimpulkan bahwa sistem radar yang dirancang
menghasilkan jarak dan kecepatan yang akurat. Sistem yang dirancang dilakukan
pengujian dengan USRP B210. Dari hasil pengujian tersebut, didapatkan selisih
jarak dan kecepatan target yang kecil antara hasil range Doppler processor dengan
simulator target, yaitu dibawah 1%.