Perkembangan teknologi dan arus urbanisasi yang semakin meningkat menjadi
kenyataan yang harus kita hadapi saat ini. Perkembangan teknologi mendorong
banyak negara di dunia melakukan adopsi konsep smart city untuk menjawab
tantangan kebutuhan warga yang semakin kompleks. Munculnya teknologi digital
memberikan banyak manfaat dan kemudahan dalam kehidupan. Dibalik kelebihan
tersebut, terdapat tantangan yang harus dihadapi yang berkaitan dengan data.
International Data Corporation (IDC) memperkirakan bahwa volume data di
seluruh dunia akan meningkat lima puluh kali dari tahun 2010 hingga tahun 2020.
Diperkirakan volume penyimpanan global akan berlipat ganda setiap 12-18 bulan.
Sebagian besar data tersebut tidak terstruktur. Hal ini dikenal dengan fenomena big
data. Tantangan terkait big data tersebut menjadi peluang bagi organisasi statistik
untuk menghasilkan statistik resmi yang lebih akurat dan cepat. Penggunaan big
data diharapkan dapat mengurangi beban responden dan anggaran khususnya pada
tahap pengumpulan data. Beberapa riset dan implementasi memberikan gambaran
nyata bahwa penggunaan big data sebagai sumber data mengubah beberapa aspek
dalam proses bisnis statistik, mulai dari pengumpulan, desain, analisis hingga pada
proses diseminasi. Seperti contoh pada tahapan pengumpulan data, dengan
pemanfaatan big data proses pengumpulan data terbukti lebih efisien karena dapat
mengurangi waktu, tenaga, dan anggaran yang dibutuhkan dan meringankan beban
responden. Dalam menerapkan big data sebagai salah satu sumber data baru Badan
Pusat Statistik (BPS) perlu memperhatikan aspek manajemen big data karena
terdapat risiko yang dapat menyebabkan tuntutan hukum, kerugian biaya (denda),
dan turunnya reputasi dan kepercayaan publik. Selain risiko yang timbul terdapat
keterbatasan dari sistem transaksional dan platform pelaporan saat ini yang tidak
dirancang untuk menangani akses untuk keperluan analitik berkecepatan tinggi ke
big data. Model tata kelola tradisional tidak memadai dan tidak dapat beradaptasi
untuk memenuhi tantangan baru yang diperkenalkan oleh big data. terdapat
kesenjangan serius dalam tata kelola data saat memperkenalkan infrastruktur big
data. Tantangan lainnya adalah laju inovasi di dunia big data cukup pesat. Dari
studi literatur terkait manajemen dan tata kelola data di BPS belum ada penelitian
yang spesifik terkait manajemen big data.
Penelitian ini berusaha menjawab permasalahan tersebut dengan memberikan
solusi dengan merancang artefak berupa kebijakan. Kebijakan memegang suatu
peranan penting dalam implementasi teknologi informasi dan komunikasi dan
digunakan sebagai landasan untuk semua layanan teknologi informasi yang akan
dibangun diatasnya. Definisi kebijakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ii
dokumen yang ditetapkan oleh dewan pimpinan organisasi yang menjelaskan apa
yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, harus dipatuhi, bersifat
mengikat, dan terdapat unsur sanksi terhadap pelanggaran kebijakan. Kebijakan
yang dirancang menggunakan kerangka kerja DAMA-DMBOK dan proses bisnis
GSBPM. Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Design
Science Research Methodology (DSRM). Metodologi ini dipilih karena merupakan
salah satu metodologi yang dapat menghasilkan artefak melalui proses
perancangan.
Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa telah
dihasilkan sebuah artefak baru berupa kebijakan manajemen big data yang telah
memenuhi kriteria kelengkapan, kemudahan untuk diterapkan, mudah dipahami,
dan memberikan manfaat bagi lingkungan BPS. Kesimpulan ini didasarkan pada
hasil verifikasi, demonstrasi, dan evaluasi yang digunakan. Verifikasi
menggunakan matriks kebutuhan dan hasil menunjukkan bahwa penelitian telah
memenuhi spesifikasi kebutuhan yang ditentukan pada tahap identifikasi
permasalahan dan analisis kebutuhan. Demonstrasi memperlihatkan bahwa hasil
rancangan dapat digunakan di organisasi BPS. Evaluasi menggunakan metode
triangulari menunjukkan bahwa kebijakan yang dirancang telah menggunakan
sumber yang relevan sebagai pembanding terhadap penelitian yaitu dengan
memanfaatkan kerangka kerja DAMA-DMBOK versi kedua. Evaluasi expert
judgement menunjukkan bahwa total skor dari setiap pertanyaan validasi
menunjukkan kategori yang sangat baik yang mengartikan bahwa secara umum
kebijakan yang dirancang telah memberikan kejelasan terhadap masalah dan solusi,
telah mengatur setiap elemen BPS, mudah diterapkan, pemetaan aktivitas big data
dan GSBPM sudah dilakukan dengan jelas, telah mencakup keseluruhan aspek
dalam mengelola big data, dapat mendukung penanganan permasalahan big data di
BPS, dan dapat diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan statistik ke depan. Artefak
yang dihasilkan tersebut memberikan kontribusi keilmuan berupa kebijakan
manajemen big data yang dapat mengisi gap pada dunia penelitian.
Perpustakaan Digital ITB