18119020 Muhammad Hilal Hamdi.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Penggunaan video pada masa modern ini sudah menjadi hal yang lumrah. Hampir semua aplikasi digital menggunakan layanan video. Berbagai aplikasi tersebut antara lain sosial media, video call, video conference, video game, hingga platform streaming. Dengan terus bertambahnya penggunaan aplikasi yang menggunakan video, bertambah juga kebutuhan transmisi video di jaringan internet. Hal ini menyebabkan mayoritas lalu lintas traffic data di internet adalah data video. Dominasi traffic data video di internet dibanding jenis data lainnya menyebabkan masifnya ukuran data video pada lalu lintas traffic di internet. Hal ini menimbulkan masalah untuk mengirimkan data video yang sangat besar tanpa mengganggu lalu lintas traffic data lainnya atau merusak jaringan. Dengan demikian diperlukan cara untuk bisa menghemat bandwidth transmisi dengan cara menekan ukuran video. Meskipun demikian, penekanan ukuran data video tidak boleh menurunkan kualitas dari video itu sendiri. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan kompresi. Banyak standar kompresi video yang sudah umum digunakan, salah satunya adalah standar kompresi H.265.
Transmisi video di internet tidak hanya mempertimbangkan ukuran data, saja tetapi reliability. Aplikasi-aplikasi yang menggunakan fitur video perlu reliabilitas dalam proses transmisi video. Reliabilitas ini berarti kestabilan dalam hal kualitas transmisi video agar pengguna aplikasi dapat merasa puas. Parameter yang umum untuk menyatakan kestabilan video adalah kualitas visual video dan delay transmisi. Kualitas visual yang dimaksud adalah nilai subjektif yang dibuat oleh mata manusia terhadap video. Kualitas visual video dapat terganggu akibat adanya gangguan pada kanal transmisi, salah satunya error. Error dapat merubah pixel pada video sehingga warnanya berubah yang berdampak pada penurunan kualitas visual. Dengan adanya error pada kanal transmisi, diperlukan cara untuk dapat mengatasi error agar tidak mengganggu kualitas visual video. Cara-cara tersebut diantaranya adalah error resilient dan error concealment. Error resilient berfungsi untuk membuat video dapat tahan terhadap error dengan cara menambahkan informasi redundant sebelum proses transmisi. Metode ini akan menambah ukuran data video sebelum transmisi. Pada sata video diterima oleh receiver, akan dilakukan metode error correction untuk mengoreksi error yang diterima dan membuang error tersebut. Proses error resilient ini memerlukan waktu komputasi untuk algoritma yang diterapkan baik pada encoder ataupun decoder sehingga akan menambah latency. Di lain sisi, metode error concealment berfungsi untuk menyembunnyikan error video agar tidak terlihat oleh mata manusia. Metode ini bertujuan untuk menjaga kualitas visual video tanpa menambah ukuran data dan menambah latency.
Penelitian Tugas Akhir ini diarahkan untuk menjawab masalah umum yang muncul pada transmisi video. Masalah pertama adalah besarnya ukuran data traffic video di intenet. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan kompresi pada video. Banyak standar kompresi yang dapat diterapkan untuk video, salah satu yang cukup umum adalah standar H.265. Masalah lain adalah adanya error pada transmisi yang dapat mengganggu kualitas visual video. Solusi yang dapat diterapkan adalah error resilient, namun metode tersebut menambah ukuran data dan latency sehingga kurang efisien. Dengan demikian, diperlukan solusi lain yang lebih efektif, salah satunya adalah error concealment yang tidak menambah ukuran data dan latency.
Penelitian Tugas Akhir ini akan menerapkan solusi kompresi dengan standar H.265 dan error concealment untuk mengembangkan sistem transmisi video agar lebih baik. Secara keseluruhan, akan dibuat testbed simulasi transmisi video dengan penerapan kompresi H.265 dan error concealment. Penilaian performansi sistem yang dirancang akan memanfaatkan parameter yang berguna untuk menilai kualitas visual video, yaitu PSNR secara objektif dan MOS secara subjektif .Perancangan testbed pada Tugas Akhir ini diharapkan dapat melakukan uji coba sistem transmisi video sebelum implementasi langsung pada jaringan.