digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK R D A Besya Fairdian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER R D A Besya Fairdian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 R D A Besya Fairdian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 R D A Besya Fairdian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 R D A Besya Fairdian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 R D A Besya Fairdian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 R D A Besya Fairdian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA R D A Besya Fairdian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bus Trans Metro Pasundan (TMP) merupakan transportasi publik berupa Bus Rapid Transit (BRT) yang menjadi bagian dari program Teman Bus gagasan Kementrian Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Bus TMP Koridor 2 mempunyai rute Alun–alun Kota Bandung – IKEA KBP yang melewati wilayah Padalarang, Cimahi dan Kota Bandung. Salah satu aktivitas yang tidak dapat dihindari dalam menggunakan TMP adalah pencarian halte untuk naik ke dalam dan turun dari bus. Proses pencarian ini merupakan keseluruhan konsep dari wayfinding dan signage. Survei kepuasan masyarakat dapat diimplementasikan sebagai bentuk penilaian pelayanan wayfinding dan signage halte dan bus TMP menurut persepsi pengguna. Survei halte juga dilaksanakan pada 54 halte yang dilewati Bus TMP Koridor 2 untuk mengetahui kondisi eksisting dari wayfinding serta signage halte bus. Berdasarkan survei, didapatkan bahwa pengguna baru dan reguler merasa wayfinding dan signage untuk pencarian halte secara manual masih kurang baik dengan mutu pelayanan C dan bernilai, berturut-turut, 65,410 dan 70,144. Sementara penggunaan aplikasi, termasuk di dalamnya peta transportasi, sudah baik untuk mencari halte dengan mutu pelayanan B dan bernilai, berturut-turut, 81,250 dan 78,481. Dari survei pada 54 halte, diketahui bahwa halte yang ada masih belum memenuhi standar seperti dijelaskan standar. Hasil ini saling berhubungan, dimana 102 dari 133 pengguna reguler serta 43 dari 63 pengguna reguler merasa bahwa perbaikan yang perlu dilakukan yaitu menambahkan halte fisik dan syarat dari halte BRT adalah adanya halte fisik. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa perbaikan yang diperlukan yaitu dibuatnya halte fisik, untuk kemudian diberikan fasilitas wayfinding dan signage di dalamnya.