Seiring dengan penyebaran COVID-19 di berbagai penjuru dunia, banyak pihak
melakukan penelitian untuk membuat vaksin yang dapat mengontrol penyakit
tersebut. Penelitian pada vaksin COVID-19 terus dilakukan sesuai rekomendasi
badan kesehatan dunia (WHO). Penggunaan adjuvan sangat berpengaruh pada nilai
potensi vaksin terutama vaksin subunit. Tantangan lain dalam pengembangan
vaksin adalah biaya vaksin tersebut terutama di negara berkembang seperti
Indonesia. Studi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbedaan adjuvan oil
in water (OIW) dan adjuvan aluminium terhadap respon imun beserta analisis
biayanya yang dihasilkan dengan menggunakan studi non inferiority dan analisis
biaya pemakaian adjuvan dibandingkan dengan vaksin RBD yang sudah memiliki
izin edar di Indonesia (RBD-CPG/Alum). Pada penelitian ini OIW dibuat secara
mandiri menggunakan microfluidizer dan AlPO4 dengan metode stirring sedangkan
Al(OH)3 digunakan langsung dari vendor. Formulasi dibuat dengan berbagai rasio
RBD dengan adjuvan. Potensi diukur menggunakan ELISA terhadap serum mencit
Bulb c yang diimunisasi melalui jalur intramuskuler sebanyak 2 kali. Untuk analisa
statistik digunakan one way ANOVA dan Geometric Mean Titer (GMT) untuk
menentukan rasio RBD dan adjuvan yang terbaik. Analisa biaya rasio RBD dan
adjuvan terbaik dibandingkan terhadap vaksin RBD yang sudah memiliki izin edar.
Hasil studi menunjukkan bahwa RBD 25 µg dan 50 µg yang diformulasikan dengan
adjuvan OIW memiliki respon imun terbaik. Penggunaan adjuvan OIW memiliki
biaya 15 kali lebih rendah dibandingkan biaya yang ditimbulkan dari vaksin sejenis
yang beredar. Formulasi yang dihasilkan pada penelitian ini berpotensi untuk
dikembangkan pada produksi dengan skala lebih besar.