digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan penyebaran COVID-19 di berbagai penjuru dunia, banyak pihak melakukan penelitian untuk membuat vaksin yang dapat mengontrol penyakit tersebut. Penelitian pada vaksin COVID-19 terus dilakukan sesuai rekomendasi badan kesehatan dunia (WHO). Penggunaan adjuvan sangat berpengaruh pada nilai potensi vaksin terutama vaksin subunit. Tantangan lain dalam pengembangan vaksin adalah biaya vaksin tersebut terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Studi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbedaan adjuvan oil in water (OIW) dan adjuvan aluminium terhadap respon imun beserta analisis biayanya yang dihasilkan dengan menggunakan studi non inferiority dan analisis biaya pemakaian adjuvan dibandingkan dengan vaksin RBD yang sudah memiliki izin edar di Indonesia (RBD-CPG/Alum). Pada penelitian ini OIW dibuat secara mandiri menggunakan microfluidizer dan AlPO4 dengan metode stirring sedangkan Al(OH)3 digunakan langsung dari vendor. Formulasi dibuat dengan berbagai rasio RBD dengan adjuvan. Potensi diukur menggunakan ELISA terhadap serum mencit Bulb c yang diimunisasi melalui jalur intramuskuler sebanyak 2 kali. Untuk analisa statistik digunakan one way ANOVA dan Geometric Mean Titer (GMT) untuk menentukan rasio RBD dan adjuvan yang terbaik. Analisa biaya rasio RBD dan adjuvan terbaik dibandingkan terhadap vaksin RBD yang sudah memiliki izin edar. Hasil studi menunjukkan bahwa RBD 25 µg dan 50 µg yang diformulasikan dengan adjuvan OIW memiliki respon imun terbaik. Penggunaan adjuvan OIW memiliki biaya 15 kali lebih rendah dibandingkan biaya yang ditimbulkan dari vaksin sejenis yang beredar. Formulasi yang dihasilkan pada penelitian ini berpotensi untuk dikembangkan pada produksi dengan skala lebih besar.