digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

18319034 Muhammad Alief Septiawan (4).pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan perangkat wearable telah memicu banyak penelitian yang bertujuan untuk mengurangi hambatan bagi pasien untuk mendapatkan informasi tentang kondisi fisiologis tubuhnya sendiri. Salah satu teknik yang dapat digunakan pada perangkat wearable adalah analisis elektrokimia pada cairan tubuh. Untuk melakukan analisis elektrokimia, setidaknya ada dua komponen yang digunakan yaitu potensiostat sebagai alat ukur dan sensor sebagai alat pendeteksi analit. Namun, sebagian besar potensiostat komersial dikembangkan untuk digunakan di lingkungan laboratorium atau secara portabel. Dengan demikian, pada Tugas Akhir ini, dikembangkan potensiostat wearable berbasis modul EmStat Pico untuk mengakomodasi analisis elektrokimia secara wearable. Potensiostat wearable ini mampu melakukan beberapa teknik elektrokimia, antara lain cyclic voltammetry (CV), differential pulse voltammetry (DPV), chronoamperometri (CA), dan open circuit potentiometry (OCP). Potensiostat wearable ini dirancang dengan menggunakan mikrokontroler MH ET LIVE ESP32 MiniKit. Potensiostat yang dirancang memiliki dimensi 52 x 52 x 31 mm yang dapat dipakai di lengan atas. Perangkat dapat melakukan sweep tegangan dari ?1,7 – 2 V dengan range potensial dinamis 2,2 V. Potensiostat mampu mengukur arus dari ?3 mA sampai 3 mA. Potensiostat dapat dioperasikan dengan aplikasi android yang terhubung melalui Bluetooth. Potensiostat wearable yang dirancang dapat berjalan dengan sumber daya mandiri dengan memanfaatkan baterai. Potensiostat ini dirancang untuk dapat mendeteksi konsentrasi ion sodium dan potasium pada cairan berbasis metode OCP dan juga untuk melakukan analisis elektrokimia lainnya dengan menggunakan screen printed electrode (SPE). Potensiostat yang dirancang memiliki akurasi dan presisi yang baik dengan error pengukuran CV potensiostat wearable terhadap Sensit Smart kurang dari 6% untuk Ipa dan 4,5% untuk Ipc serta standar deviasi pengukuran tidak lebih dari 4,5 ?A. Pada pengukuran DPV, Rata-rata error pengukuran sebesar 1,67% dengan rata-rata standar deviasi 2,935 ?A. Sedangkan pada pengukuran CA, Rata-rata deviasi sebesar 0,755 ?A untuk pengukuran di ketiga konsentrasi dan deviasi sebesar 1,662 ?A terhadap pengukuran Sensit Smart. Sedangkan, pada metode OCP, deviasi yang didapat tidak lebih dari 11 mV terhadap pengukuran pada Sensit Smart.