Perkembangan pembangunan ekonomi yang berbeda pada setiap daerah
memunculkan adanya kemungkinan terjadinya ketimpangan. Kabupaten Nias,
Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat dan Kota
Gunungsitoli merupakan hasil pemekaran yang terjadi di Kepulauan Nias dengan
maksud untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun sampai saat ini
keempat kabupaten tersebut menjadi wilayah paling miskin di Provinsi Sumatera
Utara dan termasuk daerah tertinggal di Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya
ketimpangan ekonomi antara kabupaten/kota di Kepulauan Nias. Oleh sebab itu,
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi perekonomian dan tingkat
ketimpangan wilayah dan melihat pengaruh Indeks Kapasitas Fiskal (IKF) dan
ekonomi wilayah terhadap ketimpangan.
Metode yang digunakan adalah analisis regresi data panel time series
dengan menggunakan data time series sejak tahun 2014 – 2021. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ketimpangan yang terjadi di Kepulauan Nias tergolong
ringan dimana ketimpangan yang paling tinggi berada di Kabupaten Nias Selatan
dan ketimpangan paling rendah berada di Kabupaten Nias Barat meskipun jumlah
pendapatan paling kecil dibandingkan dengan yang lain. Indeks Kapasitas Fiskal
ada ekonomi (PDRB per kapita) berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan
dan memberikan dampak negatif. Dimana adanya peningkatan Indeks Kapasitas
Fiskal ada ekonomi (PDRB per kapita) dapat menurunkan terjadinya ketimpangan
wilayah.