digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan pembangunan ekonomi yang berbeda pada setiap daerah memunculkan adanya kemungkinan terjadinya ketimpangan. Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat dan Kota Gunungsitoli merupakan hasil pemekaran yang terjadi di Kepulauan Nias dengan maksud untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun sampai saat ini keempat kabupaten tersebut menjadi wilayah paling miskin di Provinsi Sumatera Utara dan termasuk daerah tertinggal di Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan ekonomi antara kabupaten/kota di Kepulauan Nias. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi perekonomian dan tingkat ketimpangan wilayah dan melihat pengaruh Indeks Kapasitas Fiskal (IKF) dan ekonomi wilayah terhadap ketimpangan. Metode yang digunakan adalah analisis regresi data panel time series dengan menggunakan data time series sejak tahun 2014 – 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketimpangan yang terjadi di Kepulauan Nias tergolong ringan dimana ketimpangan yang paling tinggi berada di Kabupaten Nias Selatan dan ketimpangan paling rendah berada di Kabupaten Nias Barat meskipun jumlah pendapatan paling kecil dibandingkan dengan yang lain. Indeks Kapasitas Fiskal ada ekonomi (PDRB per kapita) berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan dan memberikan dampak negatif. Dimana adanya peningkatan Indeks Kapasitas Fiskal ada ekonomi (PDRB per kapita) dapat menurunkan terjadinya ketimpangan wilayah.