digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki letak strategis secara geografis yaitu berada pada daerah pertemuan 3 lempeng besar tektonik yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Sebagai pengaruh dari Indonesia yang berada di sekitar lempeng tektonik aktif yang mengakibatkan adanya perubahan koordinat di Indonesia Negara Indonesia sudah pernah memiliki beberapa sistem referensi seperti Datum Indonesia (DI)-74, Datum Geodetik Nasional (DGN) 95, dan Sistem Referensi Geospasial Indonesia (SRGI) 2013 epoch 2012.0. Pada tahun 2021 BIG melakukan pemutakhiran sistem referensi menjadi SRGI 2013 epoch 2021.0 yang mengacu kepada International Terrestrial Reference Frame (ITRF). Akan tetapi masih ada kementerian dan lembaga yang masih belum menggunakan SRGI 2013 epoch 2021.0 sehingga mempengaruhi kualitas informasi geospasial di Indonesia. Pada penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan nilai perubahaan koordinat antara sistem referensi yang digunakan oleh suatu kelembagaan di Indonesia sebelumnya terhadap sistem referensi SRGI 2013 epoch 2021.0 dengan melakukan perhitungan perubahan koordinat menggunakan 171 titik sampel berupa Ina-CORS yang tersebar di Indonesia. Selain menghitung perubahan koordinat, dilakukan analisis mengenai peran SRGI 2013 epoch 2021.0 di Indonesia. Hasil perubahan koordinat paling besar pada arah X berada pada Pulau Nusa Tenggara dengan nilai 272 mm dan pada arah Y pada Pulau Papua dengan nilai 396 mm. Penggunaan SRGI 2013 epoch 2021.0 memegang peran penting dalam kualitas informasi geospasial dasar (IGD) dan informasi geospasial tematik (IGT) di Indonesia terutama dalam kebijakan satu peta (KSP) dalam membantu pembangunan nasional sehingga kementerian dan kelembagaan harus mempercepat penggunaan SRGI 2013 epoch 2021.0.