digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Salsabila Isma Mufidah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Salsabila Isma Mufidah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Salsabila Isma Mufidah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Salsabila Isma Mufidah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Salsabila Isma Mufidah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Salsabila Isma Mufidah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Salsabila Isma Mufidah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Fenomena perubahan tutupan lahan di Pulau Jawa menjadi isu penting saat ini karena berdampak pada lingkungan dan kehidupan manusia. Pertumbuhan penduduk yang cepat di Pulau Jawa menjadi salah satu penyebab terjadinya alih fungsi lahan. Namun, industrialisasi, urbanisasi, dan intensifikasi pertanian juga menjadi faktor utama terjadinya perubahan tutupan lahan. Pulau Jawa memiliki karakteristik kemiringan lahan yang bervariasi dari 0o sampai 30o. Banyaknya alih fungsi lahan yang terjadi di area dengan kemiringan curam menyebabkan banyak bencana longsor dan banjir di Pulau Jawa. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan spatial analysis untuk mengidentifikasi perubahan tutupan lahan di Pulau Jawa tahun 2000-2018 berdasarkan kemiringan lahannya. Sedangkan untuk menentukan pola perubahan tutupan lahan di Pulau Jawa, identifikasi dilakukan dengan membaginya menjadi 3 periode dengan interval 6 tahun. Setiap kelas tutupan lahan yang berubah ditentukan ambang batas kemiringan lahannya dengan analisis statistik central tendency rata-rata. Setiap luas perubahan yang terjadi pada suatu kelas dalam kelas kemiringan lahannya di rata-ratakan untuk mendapat nilai acuan ambang batas kemiringan lahannya. Perubahan tutupan lahan di Pulau Jawa di visualisasikan secara 3D berdasarkan kemiringan lahan menggunakan Rstudio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena perubahan tutupan lahan di Pulau Jawa dominan terjadi pada kemiringan yang landai yaitu sekitar 0o-3o. Hutan dan pertanian lahan basah mengalami penurunan area paling besar. Sedangkan kelas kawasan terbangun mengalami penambahan area terbesar sebanyak 404300 Ha atau sebesar 35.37%. Overall accuracy dari penelitian ini sebesar 73% dari 400 titik sampel yang tersebar acak di Pulau Jawa.