Siklus permasalahan energi terjadi antara kebutuhan bangunan dan dampak lingkungan. Pemborosan di sebabkan karena penggunaan AC pada ruangan berlebihan untuk meningkatkan kualitas termal pada ruang. Arsitektur adaptif yang diaplikasikan pada fasad bangunan menjadi salah satu cara untuk merespon lingkungan khususnya radiasi Matahari sehingga dapat mengurangi penggunaan energi operasional. Apartemen memiliki permasalahan yang akan berfokus terhadap kondisi ruang dalam bangunan dengan kondisi lantai banyak yang akan memiliki perbedaan kondisi di setiap segmen lantai terhadap radiasi Matahari.
Hasil dari simulasi yang dilakukan akan menghasilkan solusi fasad adaptif terhadap radiasi Matahari sesuai segemen dan orientasi bangunan. Hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa fasad yang berorientasi pada arah barat, barat daya dan barat laut memiliki nilai rata-rata parameter lebar (L) yang lebih besar disbanding arah lain. Selain itu secara vertikal nilai rata-rata parameter lebar (L), tinggi 1 (T1) dan tinggi 2 (T2) dapat diurutkan dari yang terbesar yaitu segmen 1, segmen 3, segmen 2. Penurunan radiasi Matahari pada permukaan bangunan berhasil diturunkan sebesar 43,35% dari desain basis bangunan. Penurunan ini menghasilkan nilai OTTV akhir sebesar 27,83 Watt/m2 dengan ketepatan ±3%.