Kemampuan terbang tempur merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki
seorang pilot ketika melakukan pertempuran udara (dogfight). Salah satu elemen
yang dapat menentukan kesiapan tempur seorang pilot adalah pelatihan tempur di
udara. Kendala utama yang terjadi pada latihan terbang tempur di Indonesia adalah
adanya pengetatan jam terbang karena keterbatasan dukungan pesawat tempur dan
kelangkaan suku cadang. Kondisi ini berpengaruh terhadap minimnya alokasi jam
latihan terbang tempur, sehingga profesiensi sebagai penerbang tempur menurun.
Salah satu solusi yang dapat digunakan sebagai alternatif dari berbagai permasalahan
yang terjadi pada proses latihan terbang tempur adalah dengan menggunakan air
combat flight simulator.
Tesis ini menggambarkan proses perancangan dan implementasi sistem user
monitoring, akuisisi data dan evaluasi pada air combat flight simulator untuk pilot
pesawat tempur. Untuk itu diperlukan adanya sebuah skenario dimana aktor
instruktur yaitu manusia sebagai evaluator akan menghadapi komputer sebagai
media mengendalikan skenario, monitoring perilaku, merekam data dan melakukan
evaluasi dari simulasi yang dilakukan oleh user pilot. Evaluator dapat mengganti
cuaca ketika user pilot melakukan simulasi.
Hasil evaluasi penelitian ini memperlihatkan grafik trajectlist (penjejakan)
kemampuan pilot dalam melakukan gerak di udara dalam melakukan interaksi
dengan lingkungannya. Instruktur sebagai evaluator dapat memonitor perilaku pilot
dalam melakukan simulasi. Semua yang dilakukan pilot dapat terlihat oleh instruktur
dan data pergerakan pesawat dapat tersimpan dalam sebuah logfile sehingga
instruktur dapat melakukan evaluasi.
Sebagai sebuah kesimpulan akhir dari pengujian yang dilakukan bahwa evaluator
memiliki kemampuan melihat simulasi yang dilakukan pilot dan melakukan evaluasi
dari data yang didapatkan saat pilot melakukan simulasi terbang tempur di udara.