Pengembangan teknologi deteksi objek 2D menggunakan sensor kamera dan
deteksi objek 3D menggunakan LiDAR dengan modalitas tunggal telah
berkembang pesat. Namun deteksi dengan modalitas tunggal ini masih memiliki
kelemahan pada kondisi tertentu. LiDAR mampu mendeteksi objek dengan baik
dalam kondisi pencahayaan apapun tetapi hingga jangkauan pengindereaan terbatas
karena sinyal yang jarang dan menyebabkan banyak false positive dalam deteksi.
Di sisi lain, kamera mampu memberikan sinyal visual yang kaya dan padat
meskipun objek yang jauh, namun terbatas pada domain gambar. Pada penelitian
ini, akan dikembangkan metode deteksi objek 3D berbasis fusi dengan formulasi
yang cepat, mudah dan sederhana sebagai metode penggabungan dari kedua
modalitas sensor kamera dan LiDAR dengan memanfaatkan fuzzy inference system
sebagai pembuat keputusan dalam mendeteksi objek 3D. Dengan memanfaatkan
informasi dari gambar, metode fusi dapat memperbaiki deteksi objek masuk yang
jauh tanpa kehilangan kedalaman dari objek tersebut. Pada akhirnya metode ini
berhasil dievaluasi pada papan tolak ukur KITTI dengan peningkatan AP pada level
easy mencapai 5,86% pada matriks BEV dan 3,31% pada matriks 3D yang
mengungguli metode berbasis sensor tunggal. Selain itu metode yang diusulkan
berhasil memperbaiki deteksi khususnya pada jarak yang jauh hingga 2,93% pada
BEV AP dan 1,91% pada 3D AP.