ABSTRAK Fairuz Adibah
PUBLIC Irwan Sofiyan COVER Fairuz Adibah
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB1 Fairuz Adibah
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB2 Fairuz Adibah
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB3 Fairuz Adibah
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB4 Fairuz Adibah
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB5 Fairuz Adibah
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB6 Fairuz Adibah
PUBLIC Irwan Sofiyan PUSTAKA Fairuz Adibah
PUBLIC Irwan Sofiyan
Saat ini terdapat lebih dari 30 Universitas dan Perguruan Tingi di Kota Bandung. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Bandung pada tahun 2020, jumlah pelajar dan mahasiswa pada Kota Bandung tercatat mencapai lebih dari 544.000 orang. Mahasiswa yang menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum menyebabkan seringnya terjadi kemacetan pada ruas - ruas jalan menuju kampus, terutama pada jam perkuliahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi pola pergerakan menuju Institut Teknologi Bandung. Dilakukan survey pada penelitain ini untuk mengetahui tempat tinggal mahasiswa dan karakteristik pemilihan moda transportasi yang digunakan menuju universitas. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis berdasarkan matriks asal tujuan dan moda yang digunakan untuk mencapai universitas yang ditinjau. Selain itu dilakukan analisis walking distance dan trayek angkot untuk menuju kampus dari tempat tinggal mahasiswa. Untuk analisisnya sendiri, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi ArcGIS. Mayoritas mahasiswa ITB Kampus Ganesha menggunakan Motor, yaitu sebanyak 50,9% mahasiswa. Selain itu didapatkan 21,8% menggunakan ojek online, 10,4% menggunakan mobil, 7,6% mahasiswa menggunakan angkot, 8,9% mahasiswa yang berjalan kaki, dan 0,3% mahasiswa menggunakan sepeda. Untuk kelurahan yang terletak jauh dari ITB Kampus Ganesha, mahasiswa cenderung memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil. Sedangkan untuk yang berada di sekitar ITB sendiri memiliki pemilihan moda yang lebih bervariasi seperti dengan berjalan kaki, menggunakan sepeda, angkot, maupun ojek online. Jarak berjalan yang dilakukan mahasiswa ITB Kampus Ganesha untuk menuju kampus adalah antara 325 m hingga 2 km. Secara keseluruhan, kelurahan yang berada di sekitar ITB memerlukan hanya 1 kali angkot untuk mencapai ITB. Sedangkan kelurahan yang jauh dari ITB memerlukan 2 kali angkot untuk mencapai ITB. Jika suatu kelurahan memerlukan 2 kali angkot, maka biaya yang dikeluarkan juga akan semakin besar. Selain itu waktu menunggu angkot juga akan semakin lama.