Munculnya Covid-19 yang ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO pada 11
Maret 2020 mendorong orang untuk memberlakukan social distancing, anjuran stay
at Home dan penutupan tempat berkumpul secara ramai. Dalam merespon hal ini,
Pemerintah Kota Bandung menerapkan kebijakan pembatasan kegiatan dan
transportasi selama masa pandemi yang mengakibatkan kemungkinan perubahan
lansekap transportasi perkotaan seperti mendorong orang untuk memikirkan kembali
pilihan moda dan perilaku mereka. Fenomena penurunan jumlah penumpang
transportasi umum di Kota Bandung tela terjadi dari beberapa tahun silam ditambah
dengan kemunculan Covid-19 saat ini berdampak kepada penurunan permintaan yang
drastis terhadap angkutan umum di Kota Bandung. Satu-satunya angkutan massal di
Kota Bandung yang terkena dampak Covid-19 dan memiliki cakuan pelayanan yang
luas adalah Bus Kota Damri Bandung. Penurunan permintaan disertai dengan
peningkatan pengeluaran dapat mengancam keberlangsungan Bus Damri selama
pandemi bahkan bisa membuat transportasi tersebut tidak beroperasi. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan merumuskan strategi untuk mempertahankan Bus Kota
Damri Bandung dalam menghadapi perubahan pola pergerakan penumpang selama
pandemi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan
regresi logit biner. Hasil penelitian menunjukkan pola pergerakan penumpang
berubah sebanyak 61% penumpang tidak menggunakan Bus Damri selama pandemi.
Preferensi penumpang dalam menggunakan Bus Damri selama pandemi dipengaruhi
oleh variabel keselamatan, kenyamanan, dan keandalan. Sehingga dirumuskanlah
beberapa strategi untuk mempertahankan Bus Damri selama pandemi dengan cara
meningkatkan layanan terkait keselamatan, kenyamanan dan keandalan dan
menjamin keselamatan penumpang dari Covid-19 dengan cara memaksimalkan
penerapan protokol kesehatan dan memberlakukan pembayaran non tunai
(digitalisasi)