digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK R. Putera Bagus Wicaksana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 R. Putera Bagus Wicaksana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 R. Putera Bagus Wicaksana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 R. Putera Bagus Wicaksana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 R. Putera Bagus Wicaksana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 R. Putera Bagus Wicaksana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA R. Putera Bagus Wicaksana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN R. Putera Bagus Wicaksana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Salah satu persoalan yang dihadapi Indonesia dalam pembangunan adalah ketimpangan perekonomian dan kesejahteraan antar wilayah. Secara nasional, persoalan ini diatasi diantaranya melalui pemindahan Ibu Kota Negara. Struktur ruang sebagai bagian dari penataan ruang memiliki kontribusi terhadap upaya pemerataan kesejahteraan antar wilayah. Dalam beberapa penelitian dinyatakan bahwa distribusi pusat kegiatan yang merata yang disebut juga struktur ruang polisentrik memiliki korelasi positif terhadap pemerataan kinerja perekonomian wilayah. Sehingga perlu diketahui bagaimana kondisi struktur ruang eksisting di Provinsi Kalimantan Timur sebagai basis perencanaan kebijakan penataan ruang kedepannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur ruang wilayah eksisting di Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan aspek morfologis dan fungsional. Provinsi Kalimantan Timur terpilih sebagai lokasi studi karena merupakan salah satu wilayah yang menjadi program prioritas nasional 2 pada RPJMN 2020 -2024 dalam pengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan, rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) sebagai solusi mengatasi ketimpangan wilayah Indonesia bagian Barat dan Timur, serta rencana pengembangan Ibu Kota Negara dengan Tricity Collaboration yaitu Balikpapan, Samarindan, dan IKN yang diharaapkan mampu menjadi akselerasi pertumbuhan ekonomi serta pemerataan di ketiga kota tersebut. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik, Kementerian Perhubungan, Badan Informasi Geospasial, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Studi ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif dab analisis spasial. Pendekatan yang digunakan untuk mengidentifikasi struktur ruang adalah pendekatan dalam mengukur polisentrisitas yaitu melalui aspek morfologis dan fungsional. Aspek morfologis sendiri dalam penelitian ini direpresentasikan melalui variabel kepadatan penduduk, lahan terbangun, dan persebaran fasilitas. Sedangkan aspek fungsional direpresentasikan melalui variabel pergerakan penduduk dan barang. Selain itu ditinjau juga peran dan spesialisasi masing -masing kabupaten/kota dalam kegiatan perekonomian wilayahBerdasarkan hasil analisis didapatkan jika struktur ruang dari Provinsi Kalimantan Timur merupakan polisentrik dengan Kota Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara sebagai pusat kegiatan dan simpul pergerakan. Hasil peneltiian ini dapat menjadi masukan kepada pembuat kebijakan mengenai rencana pemindahan Ibu Kota Negara terutama dalam aspek penataan ruang