ABSTRAK Rafli Adli Fahrian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Rafli Adli Fahrian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Rafli Adli Fahrian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Rafli Adli Fahrian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Rafli Adli Fahrian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Rafli Adli Fahrian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Rafli Adli Fahrian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB6 Rafli Adli Fahrian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rafli Adli Fahrian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Finku merupakan produk aplikasi finansial milik PT Sahabat Finansial Kamu (PT
SFK), sebuah perusahaan startup yang bergerak di bidang finansial teknologi. Finku
menawarkan solusi pengelolaan keuangan pribadi dan peningkatan financial literacy.
Berdasarkan observasi lapangan, didapatkan bahwa Finku saat ini terancam untuk
tidak mendapatkan pendanaan lanjutan karena buruknya kondisi ekonomi global.
Finku membutuhkan ketercapaian Product-Market Fit (PMF) untuk dapat
menghadapi ketidakpastian pendanaan. Akan tetapi, Finku kesulitan dan belum
memiliki arah yang jelas untuk mencapai PMF. Berdasarkan studi literatur, hal ini
dapat diselesaikan melalui penyusunan strategi produk untuk mencapai PMF dan
memperpanjang siklus hidup produk tersebut (Pichler, 2016). Temuan ini mendorong
pentingnya penelitian untuk merumuskan strategi produk bagi Finku. Strategi produk
diformulasikan melalui tiga tahap yaitu tahap input, matching, dan decision (David
& David, 2017).
Tahap input dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan pada
formulasi strategi produk. Pada identifikasi faktor internal menggunakan pemetaan
kanvas model bisnis Finku, dihasilkan 21 faktor kekuatan dan 22 faktor kelemahan.
Pada identifikasi faktor eksternal menggunakan pemetaan lingkungan bisnis,
dihasilkan 28 faktor peluang dan 12 faktor ancaman. Hasil identifikasi kemudian
divalidasi dan diagregasi sehingga dihasilkan 6 faktor kekuatan, 6 faktor kelemahan,
6 faktor peluang, dan 6 faktor ancaman.
Tahap matching dilakukan untuk merumuskan strategi yang sesuai dengan kondisi
internal dan eksternal produk Finku. Matriks SWOT digunakan sebagai metodologi
untuk menghasilkan 34 alternatif strategi yang terdiri dari empat tipe strategi, yaitu
strategi SO, WO, ST, dan WT. Hasil pada matriks SWOT kemudian divalidasi dan
diagregasi sehingga dihasilkan lima usulan alternatif strategi produk.
Tahap decision dilakukan untuk menentukan keputusan strategis terkait pemilihan
alternatif strategi produk yang ada. Pada tahap decision, dihasilkan lima alternatif
strategi produk yang diurutkan berdasarkan nilai prioritasnya, yaitu menciptakan
nilai yang tepat untuk segmen yang tepat di waktu yang tepat (strategi 5),
meningkatkan agility dalam proses pengembangan produk (strategi 1), menciptakan
pengalaman pengguna yang seamless dan personalized (strategi 3), mendayagunakan
sinergi ekosistem finansial untuk memperluas penyampaian nilai produk (strategi 4),
dan menciptakan arsitektur teknologi yang selaras dengan kebutuhan pengembangan
produk (strategi 2). Hasil dari tahap decision dijadikan sebagai dasar pada
perancangan program pencapaian strategi produk.