digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Michael Darmawan
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Michael Darmawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Michael Darmawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Michael Darmawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Michael Darmawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Michael Darmawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Michael Darmawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Kegiatan pemindahan material bahan galian dari suatu tempat ke tempat lain menimbulkan biaya pemuatan dan pengangkutan pemindahan material yang harus ditanggung perusahaan tambang. Biaya pemuatan dan pengangkutan ini dapat ditekan serendah mungkin dengan mengoptimalkan jumlah alat angkut yang digunakan serta alternatif proses pengangkutan yang digunakan. PT XYZ adalah tambang batu andesit yang produknya akan digunakan untuk membangun sebuah bendungan. Rute jalan yang harus ditempuh oleh alat angkut tergolong cukup jauh yaitu 53,225 kilometer dari front penambangan, sehingga perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan biaya pemuatan dan pengangkutan serendah mungkin. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan biaya pengangkutan beberapa alternatif jenis dan jumlah dump truck serta melakukan rekayasa jalur pengangkutan dengan membangun intermediate stockpile diantara front penambangan dan bendungan yang akan dibangun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah optimasi menggunakan Program Linear Simplex LP. Dalam penelitian ini, dilakukan pengolahan data dari alat gali muat Liebherr R9250, Komatsu PC2000-8, Komatsu WA900-3 serta alat angkut Komatsu HD785 dan DPRT Scania R580 Cap. 330 m3. Pada penelitian ini digunakan dua skenario alternatif proses pengangkutan dan penggunaan alat tambang yang berbeda, dengan tujuan untuk menghasilkan biaya pemuatan dan pengangkutan yang paling rendah dengan tetap memperhatikan nilai match factor yang ideal. Pada skenario 1, kombinasi alat gali muat dan alat angkut berupa backhoe Komatsu PC2000-8 sejumlah 4 buah dan DPRT Scania R580 Cap. 330 m3 sejumlah 120 buah yang dibandingkan dengan backhoe Liebherr R9250 berjumlah 4 buah dan dump truck Komatsu HD785 berjumlah 220 buah. Pada skenario 2, diasumsikan adanya intermediate stockpile dan menggunakan kombinasi alat gali muat backhoe Komatsu PC2000-8 sejumlah 2 buah, wheel loader Komatsu WA900-3 sejumlah 2 buah, dengan alat angkut DPRT Scania R580 Cap. 330 m3 sejumlah 100 buah yang dibandingkan dengan dump truck Komatsu HD785 sebanyak 160 buah. Hasil analisis menunjukkan bahwa skenario kedua merupakan skenario terbaik dengan biaya pemuatan dan pengangkutannya paling murah yaitu sebesar Rp1.727.055.376 atau Rp24.542 per m3..