digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Andy Yanottama
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 1 Andy Yanottama
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 2 Andy Yanottama
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 3 Andy Yanottama
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 4 Andy Yanottama
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 5 Andy Yanottama
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

PUSTAKA Andy Yanottama
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

Metode peledakan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memberaikan batuan keras pada operasi pengalian tambang maupun sipil. Metode peledakan dapat menimbulkan efek yang tidak menguntungkan, salah satunya adalah menghasilkan getaran tanah (ground vibration). Ketika getaran tanah terlalu tinggi maka dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan sekitar. Salah satu parameter untuk menentukan besarnya tingkat getaran tanah disekitar area peledakan adalah kecepatan partikel melalui media batuan yang dinilai dengan nilai kecepatan partikel puncak (peak particle velocity/ PPV). Getaran tanah dari kegiatan peledakan tentunya bersumber dari tekanan peledakan (blast load) yang dihasilkan dari reaksi kimia bahan peledak. Penelitian ini dilakukan untuk mensimulasikan peledakan jenjang dengan menggunakan blast load dan hasil pemantauan getaran menggunakan Instatel Minimate Plus sebagai validasi hasil simulasi. Metode yang digunakan pada simulasi ini menggunakan finite element method (FEM) dengan bantuan software rocscience (RS2). Pemodelan tekanan peledakan dilakukan dengan cara trial and error hingga diperoleh nilai PPV prediksi mendekati nilai PPV aktual pada arah longitudinal. Nilai tekanan peledakan selanjutnya dianalisis menggunakan analisis statistik multivariat untuk mengetahui hubungannya terhadap muatan maksimum bahan peledak perwaktu tunda dan panjang area peledakan. Hasil penelitian didapatkan bahwa tekanan peledakan berbanding lurus terhadap muatan maksimum bahan peledak perwaktu tunda, dan berbanding terbalik terhadap panjang area peledakan. Untuk mengevaluasi hubungan tersebut, dilakukan perbandingan hasil PPV prediksi metoda empiris dan PPV prediksi numerik terhadap PPV aktual. Hasilnya didapatkan bahwa nilai PPV prediksi numerik memiliki nilai Mean Absolute Error (MAE), Root Mean Square Error (RMSE) dan koefisien determinasi (R2) yang paling baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan tekanan peledakan yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan nilai tekanan peledakan untuk memprediksi nilai PPV.