digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Rapi
PUBLIC Resti Andriani

PT Amman Mineral Nusa Tenggara mengoperasikan tambang di Pit Batu Hijau, Pulau Sumbawa, yang merupakan salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia dengan komoditas utama tembaga dan emas. Guna mendukung aktivitas penambangan diperlukan salah satu proses penambangan yaitu peledakan. Dampak negatif yang dihasilkan dari kegiatan peledakan salah satunya ialah getaran tanah yang dihasilkan. Berdasarkan karakteristik kekerasan material dibedakan menjadi beberapa domain diantaranya soft, moderate, dan hard. Untuk mengukur tingkat getaran tanah, salah satu parameter yang sering digunakan adalah Peak Particle Velocity (PPV). Beberapa persamaan empiris yang digunakan yaitu USBM, Langefors-Kihlstrom, Ambraseys-Hendron, Indian Standard, dan CMRI. Untuk mendapatkan persamaan prediksi dari masing-masing persamaan empiris ditentukan hubungan PPV dengan scaled distance dari 70% data. Kemudian, dilakukan evaluasi hasil dari model prediksi dari beberapa persamaan empiris dengan mempertimbangkan nilai R2, MAE, dan RMSE. Berdasarkan nilai dari R2, MAE dan RMSE berturut-turut diperoleh persamaan prediksi terakurat yaitu Langefors-Kihlstrom, Indian Standard, Ambraseys Hendron, CMRI, dan USBM. Kemudian ditentukan konstanta K pada masing-masing domain. Selanjutnya, agar memberikan ukuran ketepatan dalam memprediksi, maka digunakan tingkat kepercayaan 95%, lalu dilakukan pengujian data sebanyak 30% data, jika terdapat data error maka dilakukan training data ulang. Sehingga diperoleh persamaan terakurat terbaru yang dapat digunakan untuk memprediksi getaran tanah hasil peledakan pada masing masing domain.