BAB 1 Reza Maulana Faisal
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Reza Maulana Faisal
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Reza Maulana Faisal
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Reza Maulana Faisal
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Reza Maulana Faisal
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Reza Maulana Faisal
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
High Entropy Alloys (HEAs) adalah paduan logam dengan lima atau lebih unsur
utama dalam komposisi seimbang dan dikenal memiliki kekuatan tinggi, keuletan,
dan ketahanan korosi. Sistem FeNiCrCo merupakan salah satu HEAs yang banyak
diteliti, dan penambahan titanium (Ti) menghasilkan paduan FeNiCrCoTi dengan
ketahanan aus dan korosi yang lebih baik. Penelitian ini menganalisis pengaruh
komposisi Ti, ukuran butir, laju regangan, dan temperatur terhadap sifat mekanis
paduan melalui simulasi dinamika molekuler, serta menggunakan ANOVA untuk
menilai kontribusi masing-masing faktor. Pendekatan ini memberikan gambaran
komprehensif terhadap sifat mekanis paduan dalam berbagai kondisi.
Simulasi diawali dengan mengkonstruksi struktur polikristalin FCC FeNiCrCoTi
menggunakan seed FCC Co dengan metode Voronoi dalam sel berukuran 105 ×
105 × 105 Å, dengan jumlah butir acak sebanyak 5, 7, dan 10. Sebagian atom Co
kemudian digantikan secara acak oleh Fe, Ni, Cr, dan Ti untuk membentuk paduan
FeNiCrCoTi. Uniaxial tensile test disimulasikan di LAMMPS dengan variasi
komposisi Ti (0, 5, dan 20 at%), ukuran butir (7,6; 6,8; dan 6,0 nm), laju regangan
(0,01 - 0,08 ps-1), dan temperatur (100 - 500 K). Data hasil simulasi digunakan
untuk menghasilkan kurva stress-strain serta menentukan nilai UTS, modulus
elastisitas (E), dan tegangan luluh (YS). OVITO digunakan untuk menganalisis
perubahan struktur mikro dan evolusi dislokasi, sementara ANOVA diterapkan
pada 32 sampel untuk menilai kontribusi dan signifikansi setiap faktor terhadap
sifat mekanis paduan.
Hasil simulasi uniaxial tensile test menunjukkan bahwa peningkatan komposisi Ti
dari 0 at% hingga 20 at% menyebabkan penurunan nilai UTS paduan FeNiCrCoTi,
dari 6,49 GPa menjadi 3,33 GPa. Penurunan ukuran butir dari 7,6 nm ke 6,0 nm
juga berdampak menurunkan UTS, dari 5,17 GPa menjadi 3,27 GPa. Demikian
pula, peningkatan temperatur dari 100 K hingga 500 K mengakibatkan penurunan
UTS dari 5,33 GPa menjadi 4,95 GPa, meskipun pengaruhnya relatif kecil.
Sebaliknya, peningkatan laju regangan dari 0,01 ps-1 hingga 0,08 ps-1 menghasilkan
peningkatan signifikan pada UTS, dari 5,17 GPa menjadi 8,68 GPa. Berdasarkan
hasil CNA keseluruhan, fasa HCP dan other cenderung meningkat seiring
bertambahnya regangan, sementara fasa FCC justru menurun. Dari analisis DXA,
dislokasi Shockley tampak mendominasi dengan panjang yang lebih besar
dibandingkan jenis dislokasi lainnya. Terakhir, hasil metode statistik ANOVA
menunjukkan bahwa komposisi Ti dan laju regangan merupakan dua faktor yang
paling signifikan dan dominan dalam memengaruhi sifat mekanis, yaitu UTS, E,
dan YS.
Perpustakaan Digital ITB