digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Muhammad Fatah Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Fatah Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Fatah Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Fatah Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Fatah Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Fatah Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Muhammad Fatah Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Muhammad Fatah Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Muhammad Fatah Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Kereta api cepat merupakan transportasi yang menawarkan kecepatan tinggi, dengan kecepatan minimal 200 km/jam, dan efisiensi yang baik, tetapi juga memiliki risiko kecelakaan yang tinggi, seperti tabrakan, tergelincir, dan terguling. Meskipun sudah dilengkapi sistem keselamatan aktif untuk mencegah terjadinya tabrakan, dalam beberapa kasus, masih saja terjadi tabrakan antar kereta api. Untuk meminimalkan dampak kecelakaan terhadap keselamatan penumpang, perangkat penyerap energi yang efektif sangat dibutuhkan sebagai salah satu komponen sistem keselamatan pasif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa perangkat penyerap energi pada kereta api cepat berdasarkan SNI 8826:2019 yang merupakan standar keselamatan nasional untuk kendaraan rel di Indonesia. Sebagai bahan kajian, model perangkat penyerap energi dibuat mengacu pada paten US 11,021,176 B2 oleh Aiqin Tian dan disederhanakan agar sesuai dengan keterbatasan ruang di bagian depan kereta api cepat. Simulasi tabrakan dilakukan menggunakan perangkat lunak simulasi dinamik eksplisit dengan dua skenario utama, yaitu: tabrakan kereta api cepat dengan dinding kaku pada kecepatan 36 km/jam dan tabrakan dua kereta api cepat identik sesuai SNI 8826:2019. Pada skenario tabrakan dengan dinding kaku, perangkat penyerap energi menyerap energi sebesar 0,84 MJ dengan deformasi 810 mm dan perlambatan rata-rata sebesar 7,86 g. Sedangkan pada skenario tabrakan antar dua kereta identik, perangkat tersebut menyerap energi sebesar 0,47 MJ atau 22,17% dari potensi maksimal penyerapan energi impak, dengan deformasi 725 mm dan perlambatan rata-rata 3,49 g. Berdasarkan hasil simulasi dan analisis yang dilakukan, perangkat penyerap energi yang dikembangkan masih perlu ditingkatkan lebih lanjut untuk memenuhi persyaratan keselamatan yang tercantum dalam SNI 8826:2019.