Kacamata merupakan aksesori fashion fungsional yang mempunyai manfaat
estetika maupun fungsional. Penggunaan kacamata terkait dengan citra pengguna,
kesesuaian desain kacamata dengan bentuk wajah mereka, dan terkait dengan aspek
psikologis pemakainya ("enclothed cognition"), serta juga terkait dengan perilaku
pengguna, sehingga memiliki pengaruh terhadap pemilihan dan pembelian
kacamata. Studi mengenai pengaruh bentuk kacamata, bentuk wajah, dan citra diri
yang terbentuk, serta preferensi Generasi Z dalam memilih kacamata masih belum
banyak dilakukan.
Studi dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memotivasi Generasi Z
di Jakarta untuk membeli kacamata sebagai aksesori fashion yang fungsional,
memahami hubungan antara bentuk kacamata dan bentuk wajah, serta menemukan
preferensi dan citra diri Generasi Z di Jakarta terhadap bentuk kacamata dan alasan
dibaliknya. Penelitian bersifat kuantitatif, dengan proses pengumpulan data
menggunakan survei, dan kuesioner semantic differential dan Likert scale. Variabel
yang diukur adalah desain kacamata, faktor motivasi konsumen, serta preferensi
dan citra-diri Generasi Z. Uji ANOVA dilakukan untuk menganalisis data yang
terkumpul.
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa faktor kebutuhan pelanggan, kualitas,
desain kacamata, dan harga menjadi faktor terpenting dalam membeli kacamata
sebagai aksesori fashion fungsional. Bentuk kacamata dan bentuk wajah
mempengaruhi tingkat kecocokan berdasarkan preferensi Generasi Z. Namun,
bentuk kacamata memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap tingkat kecocokan.
Bentuk kacamata yang paling disukai Generasi Z di Jakarta adalah kacamata
bentuk-D , yaitu bentuk yang memunculkan citra-diri modis, percaya diri, ramah,
kutu buku sosial, dan lembut. Penilaian citra-diri pemakai kacamata dipengaruhi
oleh bentuk kacamata saja dan bukan oleh bentuk wajah.