digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

VAYOLLA SYAKIRAH KARIL.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Tingginya penggunaan masker saat pandemi COVID-19 menimbulkan permasalahan baru, yaitu terjadinya peningkatan timbulan limbah masker. Pengelolaan masker yang tidak tepat dapat meningkatkan penyebaran virus penyakit dan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Lonjakan limbah medis termasuk masker didalamnya hingga 500% terjadi di Kota pekanbaru yang sempat mendapat prediket kota yang banyak terpapar COVID-19, selain itu tumpukan sampah yang bercampur antara sampah biasa dan sampah masker yang sering dijumpai di pinggir jalan juga menjadi permasalahan sampah di Kota Pekanbaru. Mengingat limbah masker dapat menimbulkan tantangan lingkungan yang merugikan dan menimbulkan komplikasi medis, perilaku pengelolaan limbah masker yang benar perlu dipromosikan dan diselidiki untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang faktor yang mendasarinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi intensi masyarakat Pekanbaru dalam mengelola limbah masker agar tidak terjadinya pencemaran lingkungan. Dalam memahami intensi perilaku terkait penanganan limbah masker sekali pakai, penelitian ini mengintegrasikan Theory Planned Behavior (TPB) (sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan) dan Norm Activation Model (NAM) (kesadaran akan konsekuensi, rasa tanggung jawab, dan norma pribadi) yang kemudian didefinisikan kedalam 13 hipotesis penelitian. Uji pilot dilakukan sebelum survey ke Kota Pekanbaru untuk melihat apakah pertanyaan kuesioner sudah valid dan reliebel. Uji pilot dilakukan di Kota Bandung yang bukan merupakan daerah penelitian untuk menghindari sampel yang sama terambil. Setelah valid dan reliebel kemudian survey kusioner rumah tangga dilakukan terhadap 384 responden masyarakat Kota Pekanbaru yang didistrubusikan pada setiap klaster kecamatan secara proporsional dan diambil secara acak. Hasil kuesioner dianalisis dengan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) menggunakan software SmartPLS 3.0, dengan tujuan untuk memverifikasi model dengan uji validitas dan reliabilitas serta menguji hipotesis penelitian. Hasil analisis mengungkapkan adanya pengaruh yang signifikan antara: (1) kesadaran akan konsekuensi dengan rasa tanggung jawab, sikap, dan norma subjektif, (2) rasa tanggung jawab dengan sikap, norma subjektif dan norma pribadi, (3) norma subjektif dengan sikap, kontrol perilaku yang dirasakan, dan norma pribadi, (4) sikap, norma pribadi dan kontrol perilaku yang dirasakan dengan intensi perilaku pengelolaan limbah masker. Namun tidak ditemukan pengaruh yang signifikan antara kesadaran akan konsekuensi dengan norma pribadi. Adapun variabel yang menjadi faktor utama dalam mempengaruhi intensi masyarakat untuk mengelola limbah masker adalah kesadaran akan konsekuensi melalui rasa tanggung jawab dan norma pribadi. Atribut demografi seperti usia dan pengeluaran bulanan juga berpengaruh signifikan terhadap intensi pengelolaan limbah masker. Rekomendasi intervensi yang dapat diberikan untuk mempromosikan intensi perilaku pengelolaan limbah masker di rumah tangga yakni Pemerintah perlu memberlakukan langkah-langkah pendidikan moralistik pada penduduk setempat seperti merancang buku pedoman atau poster komunitas dengan pengetahuan khusus tentang pengelolaan limbah masker dan dipublikasikan diberbagai media, kemudian harus secara efektif menerapkan kebijakan (sistem penghargaan dan hukuman), harus bekerja sama dengan organisasi sosial dan seluruh masyarakat harus mengambil tindakan aktif, serta menciptakan suasana agar seluruh masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan limbah masker, dan menyebarluaskan pesan informasi kepada seluruh masyarakat. Studi ini memperkaya penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi intensi perilaku pengelolaan limbah masker rumah tangga dan dapat menjadi pertimbangan dalam menetapkan strategi kebijakan kedepannya untuk mendorong intensi masyarakat mengelola limbah masker bekas sekali pakai di rumah tangga. Kata kunci: limbah masker, intensi, Norm acti