digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Semakin tingginya pertumbuhan pembangkitan energi listrik dan jaringan listrik akan berdampak pada kenaikan arus hubung singkat. Pada sistem besar seperti Jawa-Madura-Bali, permasalahan hubung singkat menjadi hal yang sangat diperhatikan karena mampu merusak peralatan listrik jika melebihi kemampuan ketahanan arus hubung singkat peralatan. Salah satu mitigasi untuk mengurangi besarnya arus hubung singkat adalah dengan memasang series reactor. Namun penambahan series reactor yang signifikan dikhawatirkan akan meningkatkan nilai transient recovery voltage ketika dilakukan pemutusan arus hubung singkat oleh pemutus. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan analisis transient recovery voltage untuk meninjau efek dari pemasangan series reactor pada saluran transmisi 500 kV Suralaya-Suralaya Baru di tahun 2030 mendatang sebagai bagian dari sistem Jawa-Madura-Bali. Pada simulasi sesudah penambahan series reactor, didapatkan bahwa nilai TRV dan RRRV berturut-turut adalah 922,2 kV dan 11,9 kV/?s. Nilai TRV masih dalam batas aman dari standar perhitungan IEEE C37.011 untuk gangguan short line fault, sedangkan nilai RRRV telah melampaui batas aman standar.