digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemenuhan kebutuhan pakan hijauan ternak sapi potong di Kota Jambi terkendala oleh ketersediaan pakan yang bernutrisi. Salah satu solusinya yaitu budidaya fodder jagung dengan tingkat nutrisi yang lebih tinggi dan dapat dibudidayakan dalam kondisi lahan terbatas. Kecenderungan peternak sapi dalam pemenuhan pakan dengan membeli dibandingkan membudidayakan secara tersendiri, mendukung adanya pendirian usaha pemenuhan kebutuhan pakan. Hal tersebut membutuhkan analisis awal pada kesediaan membayar atau willingness to pay (WTP) peternak sapi serta faktor yang mempengaruhinya pada produk fodder sebagai alternatif pakan hijauan. Kegiatan usaha dengan memproduksi fodder memiliki dampak negatif pada lingkungan terkait dengan adanya penggunaan mesin-mesin. Maka dari itu dilakukan pula analisis penilaian dan upaya penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) terhadap daur hidup produk fodder sebagai alternatif pakan. Penelitian ini dilakukan di Kota Jambi dan sekitarnya dengan menyebarkan kuisioner tentang WTP pada peternak sapi potong secara purposive sampling. WTP dianalisis menggunakan metode contingent valuation method (CVM) dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian didapatkan nilai WTP peternak sapi di Kota Jambi terhadap produk fodder jagung sebesar Rp 700,00/Kg. Faktor yang mempengaruhi nilai WTP tersebut adalah pendidikan terakhir, jumlah ternak, penghasilan, dan tingkat kepercayaan produk. Besar dampak lingkungan emisi GRK dan asidifikasi dari produksi fodder jagung berturut-turut yaitu 1,58 KgCO2eq dan 4,9 × 10-4 KgSO2eq. Upaya terbaik yang dilakukan untuk mengurangi emisi adalah dengan tetap menggunakan bahan bakar solar yang memiliki dampak emisi lebih sedikit dibandingkan emisi biogas sebesar 97,5 KgCO2eq.