digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_WAHYU DEWI YANTINI
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

Seiring dengan pertumbuhan penduduk, peningkatan aktivitas dan tingkat sosial ekonomi masyarakat telah menyebabkan peningkatan timbulan sampah yang dihasilkan. Sampah yang dihasilkan oleh warga DKI Jakarta rata-rata mencapai 0,7 kg/orang/hari atau 7.800 ton/hari dan berakhir di TPST Bantargebang. Walau di dominasi oleh sampah jenis organik dan anorganik, namun pada tingkat masyarakat juga ditemukan adanya sampah mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3). Hal ini tidak lepas dari penggunaan produk mengandung bahan kimiawi untuk aktivitas rumah tangga seperti produk pembersih, perawatan pribadi, cat, pestisida, elektronik serta produk lain yang mengandung bahan kimia. Penelitian dilakukan terhadap 240 rumah tangga yang terbagi menjadi 3 tingkat ekonomi (tinggi, menengah, dan rendah) untuk mengidentifikasi jenis sampah mengandung B3 yang dihasilkan serta pengelolaan eksistingnya di sumber. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa timbulan sampah mengandung B3 untuk rumah tangga dengan tingkat ekonomi tinggi, menengah, dan rendah secara berurutan sebesar 0,009; 0,0103; dan 0,0098 kg/orang/hari. Rata-rata dari timbulan diperoleh sebesar 0,0098 kg/orang/hari atau 0,044 l/orang/hari. Proyeksi timbulan sampah dihitung menggunakan sistem dinamik sederhana dengan dua subsistem utama, yaitu subsistem kependudukan DKI Jakarta dan subsistem sampah mengandung B3 rumah tangga. Subsistem penduduk dipengaruhi oleh jumlah dan laju pertumbuhan penduduk. Sedangkan subsistem timbulan sampah mengandung B3 dipengaruhi oleh laju pertumbuhan kota (penduduk, industri, pertanian, dan tingkat pendapatan) dan laju pertumbuhan sampah mengandung B3. Hasil simulasi menggunakan model Stella versi 9.0.2 menunjukkan timbulan sampah mengandung B3 rumah tangga di DKI Jakarta sebesar 49.775,51-ton pada tahun 2044. Sampah mengandung B3 rumah tangga didominasi oleh sampah jenis kemasan produk perawatan diri dan kecantikan (31,22%), sisa kemasan obat-obatan/medis (23,33%) dan kemasan produk pembersih dan pemeliharaan rumah (23,27%). Sampah dengan karakteristik infeksius (39,32%) paling banyak ditemukan diikuti oleh sampah dengan karakteristik beracun (35,63%). Tingkat pengumpulan sampah mengandung B3 rumah tangga hanya 0,2%, oleh karena itu dikembangkan skenario pengelolaan sampah eksisting untuk meningkatkan layanan hingga 100%. Pengembangan dilakukan melalui tiga skenario (pesimis, moderat, dan optimis) dengan target pengurangan dan penanganan berdasarkan kebijakan daerah. Skenario pesimis menargetkan menargetkan pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan 70% pada tahun 2030 melalui pola pengumpulan sampah terpilah di bank sampah dan sampah campuran di TPS/TPS3R. Skenario moderat menargetkan pengurangan 30% dan pengelolaan 70% pada tahun 2025 melalui pengumpulan sampah campuran di TPS/TPS3R dan pengumpulan sampah terpilah di bank sampah serta titik pengumpulan RW. Skenario optimis memiliki target 30% dan penanganan 70% pada tahun 2025 dengan pengumpulan terpilah wajib di bank sampah dan titik pengumpulan RW. Di setiap skenario berlaku pola penjemputan sampah elektronik dari sumber. Ketiga skenario tersebut dikembangkan untuk mencapai tingkat pengumpulan 100% di FPSS skala kecamatan dan kota untuk transportasi ke pengelola sampah B3. Dampak lingkungan potensial dianalisis menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA) untuk skenario pengelolaan tersebut. Inventarisasi dan penilaian dampak menggunakan database ecoinvent 37, LCIA 2.0.2, dan ELCD 3.2. Metode penilaian dampak menggunakan CML-IA Baseline dengan normalisasi dan pembobotan menggunakan metode World 2002. Hasil LCA menunjukkan bahwa skenario optimistis menghasilkan penilaian dampak paling rendah dibandingkan skenario lainnya. Besaran dampak skenario optimis meliputi pemanasan global (GWP 100a) (1,59E+05 kg CO2eq), asidifikasi (6,00E+02 kg SO2 eq), eutrofikasi (3,59E+02 kg PO43- eq) dan human toxicity (1,79E+03 kg 1,4-DB eq). Dampak ini 9,1% lebih rendah dibandingkan skenario moderat. Selain itu, potensi dampak kesehatan dianalisis melalui tinjauan literatur berdasarkan karakteristik setiap jenis sampah B3.