digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Salsabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Ancaman yang terjadi di wilayah pesisir Cirebon di antaranya adalah erosi dan sedimentasi pantai yang menjadikan wilayah ini sebagai salah satu prioritas pemerintah. Erosi dan sedimentasi pantai dapat diamati melalui perubahan garis pantai yang terjadi. Pemahaman terkait perubahan garis pantai dan pergerakan sedimen di daerah ini dapat digunakan sebagai informasi untuk manajemen pesisir ke depannya. Perubahan garis pantai di setiap kecamatan pesisir Cirebon selama 30 tahun (1991-2021) ditinjau menggunakan citra satelit dan dianalisis pergerakan sedimennya berdasarkan pembagian sel sedimen. Garis pantai diperoleh melalui citra satelit Landsat 5, 7, dan 8 yang diekstraksi menggunakan metode Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI). Laju perubahan garis pantai ditentukan menggunakan statistik Linear Regression Rate (LRR) dari Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Arah transpor sedimen sejajar pantai ditentukan berdasarkan persamaan Ashton dkk. (2003). Pesisir Cirebon kemudian dibagi menjadi sel sedimen dengan batas sementara (transient) dan tetap sebagian (fixed partial). Pesisir Cirebon cenderung mengalami sedimentasi di seluruh kecamatannya. Arah pergerakan transpor sedimen sejajar pantai selama 30 tahun di pesisir Cirebon pada Kecamatan Kapetakan hingga Kecamatan Pangenan cenderung mengarah ke selatan dan kemudian ke timur. Sedangkan di Kecamatan Pangenan hingga Kecamatan Losari bergerak ke barat dan timur. Berdasarkan peninjauan sel sedimen dengan batas sementara (transient), pola morfologi yang terdapat pada sel sedimen pertama (Muara Bobos-Muara Bangkaderes) menunjukkan kesesuaian dengan perhitungan arah transpor sedimen sejajar pantai. Pada sel sedimen kedua (Muara Bangkaderes-Muara Cisanggarung), pola morfologi tidak sesuai dengan perhitungan arah transpor sedimen sejajar pantai, yang dapat diakibatkan oleh pengaruh Sungai Bangkaderes dan Cisanggarung yang dominan di daerah tersebut. Peninjauan sel sedimen dengan batas tetap sebagian (fixed partial) berupa bangunan pantai yang menjorok ke laut menunjukkan bahwa terdapat 3 sel sedimen yang menunjukkan pola yang sesuai dengan hasil perhitungan arah transpor sedimen sejajar pantai selama 30 tahun, 1 sel sedimen yang cenderung dipengaruhi oleh perkembangan pemukiman masyarakat, 1 sel sedimen yang cenderung dipengaruhi oleh aktivitas sungai, 3 sel sedimen yang cenderung stabil, dan 1 sel sedimen yang menunjukkan pola arah transpor sedimen sejajar pantai ke arah barat.