digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Evaluasi terhadap proyek-proyek bisnis yang memiliki kompleksitas dan ketidakpastian yang tinggi akan memerlukan kajian yang mendalam mengingat industri pertambangan batubara merupakan bisnis yang memiliki biaya yang sangat tinggi serta risiko yang tinggi dimana banyak unsur ketidakpastian yang berdampak pada sektor ini. Blok 5 dan 6 merupakan lokasi yang sebelumnya telah ditambang oleh PT. Berau Coal dalam upaya mendongkrak output. PT. Berau Coal kini ingin membuka kembali kawasan blok 5-6 untuk mengoptimalkan kawasan yang sebelumnya dianggap tidak produktif untuk ditambang dalam upaya mendongkrak produksi batubara di sana. Untuk menilai apakah wilayah blok 5–6 dapat ditambang sekali lagi dalam upaya meningkatkan PT. cadangan produksi Berau Coal, oleh karena itu diperlukan analisis. PT. Berau Coal saat ini menggunakan pendekatan Discounted Cash Flow (DCF) untuk menentukan kelayakan suatu investasi. Hasil matematis dari teknik DCF akan diperhitungkan oleh manajemen saat mengambil keputusan penambangan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat memaksimalkan nilai pemegang saham karena teknik ini memiliki keterbatasan yaitu tidak menawarkan alternatif yang fleksibel bagi manajemen. Kami memperoleh NPV sebesar $14,44 juta, IRR sebesar 67,98%, dan Payback Period 3,4 tahun berdasarkan hasil perhitungan DCF yang dilakukan pada skenario Block 5-6 dari mine plan PT. Berau Batubara. Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan untuk rencana penambangan proyek ini, antara lain pembangunan jalan tani untuk menggantikan jalan eksisting yang merupakan bagian dari rencana penambangan dan operasi pemompaan untuk menurunkan muka air di area rencana penambangan. Tidak diperlukan investasi baru karena infrastruktur peralatan pertambangan sudah menjadi bagian dari komponen pemilihan kontraktor dan infrastruktur pengolahan batu bara sudah menggunakannya.