Evaluasi terhadap proyek-proyek bisnis yang memiliki kompleksitas dan
ketidakpastian yang tinggi akan memerlukan kajian yang mendalam mengingat
industri pertambangan batubara merupakan bisnis yang memiliki biaya yang sangat
tinggi serta risiko yang tinggi dimana banyak unsur ketidakpastian yang berdampak
pada sektor ini.
Blok 5 dan 6 merupakan lokasi yang sebelumnya telah ditambang oleh PT. Berau Coal
dalam upaya mendongkrak output. PT. Berau Coal kini ingin membuka kembali
kawasan blok 5-6 untuk mengoptimalkan kawasan yang sebelumnya dianggap tidak
produktif untuk ditambang dalam upaya mendongkrak produksi batubara di sana.
Untuk menilai apakah wilayah blok 5–6 dapat ditambang sekali lagi dalam upaya
meningkatkan PT. cadangan produksi Berau Coal, oleh karena itu diperlukan analisis.
PT. Berau Coal saat ini menggunakan pendekatan Discounted Cash Flow (DCF) untuk
menentukan kelayakan suatu investasi. Hasil matematis dari teknik DCF akan
diperhitungkan oleh manajemen saat mengambil keputusan penambangan. Diperlukan
penelitian lebih lanjut untuk dapat memaksimalkan nilai pemegang saham karena
teknik ini memiliki keterbatasan yaitu tidak menawarkan alternatif yang fleksibel bagi
manajemen.
Kami memperoleh NPV sebesar $14,44 juta, IRR sebesar 67,98%, dan Payback Period
3,4 tahun berdasarkan hasil perhitungan DCF yang dilakukan pada skenario Block 5-6
dari mine plan PT. Berau Batubara. Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan
untuk rencana penambangan proyek ini, antara lain pembangunan jalan tani untuk
menggantikan jalan eksisting yang merupakan bagian dari rencana penambangan dan
operasi pemompaan untuk menurunkan muka air di area rencana penambangan. Tidak
diperlukan investasi baru karena infrastruktur peralatan pertambangan sudah menjadi
bagian dari komponen pemilihan kontraktor dan infrastruktur pengolahan batu bara
sudah menggunakannya.
Perpustakaan Digital ITB