digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Afina Firdaus Syuaib
PUBLIC yana mulyana

Protein spike merupakan target utama antibodi netralisasi karena berada pada permukaan virus dan berperan dalam infeksi virus SARS-CoV-2. Varian SARS-CoV-2 yang memiliki mutasi pada protein spike dapat menghindari antibodi netralisasi dan menyebabkan penurunan efikasi vaksin. Uji netralisasi merupakan salah satu metode untuk mengevaluasi efek proteksi antibodi pada serum individu yang telah divaksinasi. SARS-CoV-2 merupakan virus yang termasuk pada Biosafety Level-3 sehingga digunakan pseudovirus sebagai alternatif yang lebih aman untuk melakukan uji netralisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan uji netralisasi berbasis pseudolentivirus dengan spike dari berbagai varian SARS-CoV-2. Penelitian diawali dengan isolasi dan konfirmasi kebenaran plasmid pengkode pseudolentivirus. Produksi pseudolentivirus dilakukan melalui kotransfeksi plasmid pada sel HEK 293T. Penentuan keberhasilan produksi pseudolentivirus melalui uji ekspresi luciferase menunjukkan bahwa titer pseudolentivirus varian alfa, beta, gamma, delta, dan omicron lebih rendah dibandingkan wild-type. Untuk menguji sistem pseudolentivirus ini, antibodi netralisasi (NAb) rekombinan digunakan pada beberapa konsentrasi. Produksi NAb dilakukan melalui kotransfeksi plasmid pada sel HEK 293T dan menghasilkan NAb dengan konsentrasi 2,54 ± 0,28 ?g/mL dibandingkan terhadap kurva standar Human Anti-Spike S1 menggunakan metode ELISA Indirect. Uji netralisasi terhadap NAb berhasil dilakukan dengan nilai NT50 NAb terhadap SARS-CoV-2 varian wild-type, alfa, beta, gamma, delta, dan omicron berturut-turut 0,29; 0,58; 0,66; 0,31; 0,56; dan 1,16 ?g/mL. Hasil uji netralisasi serum menunjukkan perbedaan %infeksi pada keenam varian SARS-CoV-2. Sistem uji netralisasi berbasis pseudolentivirus dapat digunakan untuk mengeveluasi efek netralisasi NAb dan serum manusia terhadap varian SARS-CoV-2.