Kopi merupakan salah satu minuman yang sering dikonsumsi, dan telah banyak
merek kopi kekinian yang memperluas daerah cakupannya. Dengan bertambahnya
jumlah gerai kopi yang signifikan, maka timbulan sampah juga akan meningkat,
sebab dalam memasarkan produk, gerai kopi membutuhkan kemasan. Timbulan
sampah yang terus meningkat ini dapat semakin membahayakan lingkungan seiring
dengan berjalannya waktu. Walaupun dengan mengembangkan gerai akan
menghasilkan timbulan sampah yang lebih banyak, kebanyakan gerai kopi telah
sadar pentingnya menjaga lingkungan dengan melakukan green campaign. Geraigerai kopi melaksanakan green marketing dengan intensitas yang berbeda, sehingga
akan dilakukan perbandingan terhadap dua merk gerai kopi yang melaksanakan
green marketing dengan intensitas yang berbeda. Untuk mendapatkan data,
dilakukan penyebaran kuisioner daring dengan target responden yaitu 400 warga
DKI Jakarta yang berusia di atas 15 tahun yang setidaknya pernah melakukan
pembelian di salah satu atau kedua jenis gerai kopi dalam setahun terakhir.
Penelitian ini disusun untuk mengetahui jumlah dan perbedaan dari timbulan
sampah yang dihasilkan dari dua merek gerai kopi tersebut. Dengan intensitas yang
berbeda tersebut, maka dapat dilihat juga preferensi konsumen, apakah strategi
pemasaran yang diberlakukan mempengaruhi preferensi pembelian atau tidak.
Setelah data terkumpul, maka dilakukan analisis pola perilaku konsumen dan penghitungan timbulan sampah yang dihasilkan.