Hipertensi adalah salah satu penyakit kronis yang dapat didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik >140 mmHg dan/atau tekanan diastolik >90 mmHg dan prevalensinya terus meningkat. Penggunaan obat-obatan herbal semakin meningkat terutama untuk pengobatan dan pengelolaan penyakit kronis seperti hipertensi. Muntingia calabura L. adalah salah satu tanaman obat yang secara empiris telah digunakan masyarakat untuk menurunkan tekanan darah. Muntingia calabura L. diketahui dapat menyebabkan vasodilatasi pada model hewan yang diinduksi L-arginin metil ester. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antihipertensi ekstrak etanol dan fraksi daun kersen pada model hewan yang diinduksi epinefrin, serta mengetahui senyawa yang terkandung pada fraksi aktif. Pengujian efek antihipertensi dilakukan pada model hewan yang diinduksi epinefrin dosis 0,5 mg/kg BB. Ekstrak etanol daun kersen dievaluasi aktivitas antihipertensinya pada dosis 50, 100 dan 200 mg/kg BB. Dosis fraksi air, fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat yang diuji adalah masing-masing 100 mg/kg BB. Tekanan darah diukur dengan alat non invansive CODA® tail cuff blood pressure system. Hasil uji aktivitas antihipertensi menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kersen dosis 100 mg/kg BB, dapat memberikan efek penghambatan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik terbaik dengan persen penghambatan sebesar 39,04 dan 49,37%. Pada kelompok pengujian yang diberikan fraksi, kelompok fraksi etil asetat 100 mg/kg BB dapat menurunkan tekanan darah, dengan persen penghambatan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik terbaik sebesar 59,48 dan 74,70%. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak etanol dan fraksi daun kersen dapat menurunkan tekanan darah pada model hewan hipertensi yang diinduksi epinefrin. Ekstrak etanol dan fraksi aktif sebagai antihipertensi mengandung senyawa kuersetin dan kaemferol.