digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dora Andris
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

COVER Dora Andris
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

BAB 1 Dora Andris
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

BAB 2 Dora Andris
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

BAB 3 Dora Andris
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

BAB 4 Dora Andris
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

BAB 5 Dora Andris
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

PUSTAKA Dora Andris
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

Desain reaktor dalam penelitian ini menggunakan teras berbentuk silinder seimbang dua dimensi R-Z untuk variasi ukuran teras 4 m3-14 m3 dengan interval 1 m3. Optimasi desain reaktor dilakukan dengan menurunkan fraksi volume bahan bakar untuk beberapa variasi. Sistem reaktor ini digabungkan dengan skema burnup CANDLE (Constant Axial shape of Neutron flux, nuclide densities and power shape During Life of Energy producing reactor) yang dimodifikasi dalam arah radial untuk membuat reaktor cepat yang berumur panjang dengan uranium alam sebagai bahan bakar. Dalam skema ini, teras aktif dibagi menjadi sepuluh daerah dengan volume yang sama dalam arah radial. Pada awalnya bahan bakar fresh (uranium alam) dimasukkan ke dalam region-1, setelah 10 tahun periode burnup dilakukan pergeseran bahan bakar ke region-2, bahan bakar region-2 dipindahkan ke region-3 dan begitu seterusnya. Pada akhirnya, bahan bakar region-9 dipindahkan ke region-10 sehingga bahan bakar region-10 dikeluarkan dari teras reaktor dan region-1 diisi kembali dengan bahan bakar uranium alam. Penelitian ini mengkaji pengaruh perubahan ukuran teras reaktor yang berdaya kecil dan perubahan fraksi bahan bakar terhadap kinerja neutronik reaktor. Perhitungan neutronik pada cell dilakukan dengan menggunakan sistem kode SRAC (Standard thermal Reactor Analysis Code system) versi 2002 dengan data pustaka JENDL-4.0. Untuk teras reaktor, dihitung menggunakan program FI-ITB CH1. Hasil perhitungan neutronik menunjukkan bahwa variasi ukuran teras mempengaruhi kinerja neutronik reaktor. Teras reaktor 6 m3-13 m3 memberikan nilai keff > 1 dan teras reaktor yang lain memberikan nilai keff < 1. Fraksi bahan bakar 64% memberikan nilai kekritisan dan kestabilan reaktor yang lebih baik dibandingkan fraksi bahan bakar yang lainnya.