digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ana Khoiriyanah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Ana Khoiriyanah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Ana Khoiriyanah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Ana Khoiriyanah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Ana Khoiriyanah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Ana Khoiriyanah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Ana Khoiriyanah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Ana Khoiriyanah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

Kota merupakan pusat aktivitas manusia yang selalu mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu yang membawa efek negatif pada beberapa aspek, termasuk masalah lingkungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi persoalan lingkungan adalah dengan menambahkan keberadaaan RTH salah satunya adalah taman kota. Taman merupakan bagian dari ruang terbuka hijau yang juga memiliki fungsi yang sama dengan RTH yaitu fungsi ekologis, fungsi sosial budaya, fungsi estetika dan fungsi ekonomi. Saat ini Kota Bandung telah berhasil membuat taman yang memiliki tema atau dikenal sebagai taman tematik. Taman yang dibuat dengan tujuan untuk mendorong warga mendapatkan tempat hiburan selain pusat belanja di Kota Bandung, sehingga masyarakat bisa mengisi aktivitasnya di taman sebagai sarana rekreasi, olahraga, edukasi dan kegiatan atau aktivitas lainnya. Pengembangan taman di Kota Bandung sejak tahun 2012 dirasa hanya sebagai pemenuhan persyaratan pemenuhan 30% RTH saja dengan fungsi utama yaitu fungsi ekologi, sosial dan rekreasi, tanpa melihat sisi permintaan dari penggunanya dan menyebabkan taman selain taman tematik tidak diperhatikan. Pada Taman Cibeunying dan Taman Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yang dijadikan lokasi studi menunjukkan bahwa aspek infrastruktur yaitu fasilitas taman dan fungsinya belum tentu memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya kebutuhan pengguna dalam melakukan rekreasi di taman, sehingga taman dapat dikatakan belum optimal. Oleh karena itu perlu diidentifikasi bagaimana persepsi pengunjung terhadap fasilitas dan fungsi pada Taman Cibeunying dan Taman Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah optimalisasi taman sebagai sarana rekreasi, sehingga dapat ditentukan prioritas pengembangan fasilitas dan fungsi taman berdasarkan persepsi dan tingkat kepentingan sebagai sarana rekreasi masyarakat yang dilakukan dengan pendekatan IPA (Importance Performance Analysis). Berdasarkan tinjauan literatur dapat disusun variabel penilaian pengunjung terhadap fasilitas taman, yaitu signage, WC umum, ram, parkir, kursi dan meja taman, kursi difabel atau area kursi roda, tempat sampah, area bermain anak, jalur pejalan kaki, area olahraga, area piknik, lampu taman dan vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan nilai persepsi terhadap kinerja fasilitas di taman sebagian besar dinilai oleh pengunjung memberikan penilaian “baik” atau “cukup”, yaitu di Taman Cibeunying dan juga Taman MPRJB, sedangkan nilai tingkat kepentingan pada masing-masing atribut fasilitas taman sebagian besar dinilai oleh pengunjung sebagai fasilitas yang penting. Berdasarkan persepsi pengunjung taman seharusnya taman multi fungsi, tidak hanya focus pada fungsi ekologi dan fungsi sosial saja sehingga dalam fungsi taman ini dapat diterapkan dalam memgoptimalkan fungsi taman sebagai sarana rekreasi.