digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar belakang dan tujuan: Malaria merupakan penyakit dengan angka keparahan yang sangat tinggi terutama di daerah tropis tempat P. falciparum mendominasi. Artemisinin merupakan opsi kuratif terbaik dan teraman setelah derivat klorokuin yang dipakai sebelumnya mengalami kasus resistensi yang tinggi. Artemisinin didapatkan dari metode konvensional atau semisintetik yang melibatkan biosintesis artemisinin untuk mengubah substrat menjadi metabolit. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan dan memvalidasi metode UPLCESI- MS/MS untuk menganalisis metabolit biosintesis artemisinin. Metode: Metode ekstraksi sampel daun kering Artemisia annua adalah ultrasonikasi sedangkan metode analisis standar asam artemisinat (AA), asam dihidroartemisinat (DHAA), artemisinin (ART), dan ekstrak adalah ultra-high performance liquid chromatography-electrospray ionization tandem mass spectrometry (UPLC-ESIMS/ MS). Hasil: Uji spesifisitas menunjukan ketiadaan puncak pelarut pada semua kromatogram standar metabolit. Linearitas kurva standar masing-masing berada di atas 0,995. Nilai sensitivitas instrumen terhadap asam artemisinat adalah LOD: 0,35 mg/L dan LOQ: 1,049 mg/L. Nilai sensitivitas terhadap asam dihidroartemisinat adalah LOD: 0,17 mg/L dan LOQ: 0,53 mg/L. Nilai sensitivitas terhadap artemisinin adalah LOD:0,018 mg/L dan LOQ: 0,054 mg/L. Pada pengujian intraday, persen perolehan kembali semua standar berada di dalam rentang 97-103% (AA 100,48%, DHAA 99,43%, dan ART 101,26%) dan %RSD semua standar berada di bawah persyaratan 2% baik untuk respons AUC dan waktu retensi. Hasil pengujian ekstrak menunjukan kandungan 0,048% w/w AA, 0,21% w/w DHAA, dan 0,80% w/w ART relatif terhadap berat simplisia kering. Kesimpulan: Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa metode UPLC-ESI-MS/MS telah memenuhi persyaratan validasi lewat pengujian parameter spesifisitas, linearitas, sensitivitas (LOD dan LOQ), akurasi, dan presisi. Metode UPLC-ESI-MS/MS yang telah tervalidasi ini berhasil menganalisis sampel ekstrak metanol Artemisia annua yang dibudidaya secara lokal di Lembang, Kota Bandung, Indonesia.