digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Berkembangnya pasar modern menyebabkan keberadaan pasar tradisional semakin terpinggirkan. Sebagai bentuk perdagangan eceran yang memberikan kontribusi besar pada perekonomian masyarakat menengah ke bawah, pasar tradisional harus terus dapat bertahan dari persaingan yang diberikan oleh pasar modern. Sementara itu, kondisi fisik pasar saat ini semakin memburuk dan tidak tertata dengan baik. Upaya penanganan permasalahannya saat ini masih ditangani kasus per kasus karena belum ada arahan perbaikan yang jelas mengenai pasar yang seharusnya. Untuk itu, diperlukan suatu arahan perbaikan kondisi fisik pasar tradisional yang mempertimbangkan persepsi dan preferensi, serta standar penataannya. Perumusan arahan perbaikan didasarkan pada penilaian kondisi pasar, prioritas perbaikan komponen dan penambahan fasilitas. Penilaian kondisi pasar dilakukan melalui observasi dan studi persepsi pada tiga unit pasar tradisional di setiap kelas pasar. Penilaian dilakukan berdasarkan tujuh kriteria penataan fisik pasar, antara lain aksesibilitas, keamanan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kecukupan fasilitas, serta estetika. Berdasarkan studi yang dilakukan, secara umum kondisi pasar tradisional di Kota Bandung dinilai cukup baik dalam penataan fisiknya. Dari tujuh kriteria yang diujikan, tingkat keamanan dan keselamatan di dalam pasar cukup tinggi, sementara kondisi estetika dan kecukupan fasilitas masih kurang mencukupi. Komponen-komponen pasar yang menurut responden paling penting untuk dilakukan perbaikan lebih banyak berkaitan dengan kriteria kenyamanan dan aksesibilitasnya dibandingkan dengan faktor keselamatan dan kesehatan. Fasilitas pendukung yang dinilai pengguna perlu ditambahkan antara lain mushola, tempat pembuangan sampah dan tempat parkir.