2023 SK PP Mizan Muzakkir [19019248] - Abstract 1.pdf
PUBLIC Abdul Aziz Ariarasa 2022 SK PP Mizan Muzakkir [19019248] - Full Text.pdf
PUBLIC Abdul Aziz Ariarasa
Pandemi COVID-19 berdampak signifikan pada tim pemasaran dan pendekatan kepemimpinan di perusahaan start-up di Indonesia. Pergeseran tiba-tiba ke pekerjaan jarak jauh dan penurunan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi telah menghadirkan tantangan unik bagi perusahaan rintisan di Indonesia. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh tim pemasaran di perusahaan rintisan selama pandemi adalah kebutuhan untuk mengubah strategi pemasaran mereka untuk memenuhi perubahan kebutuhan konsumen. Dengan banyaknya konsumen yang menghadapi tantangan dan ketidakpastian keuangan, perusahaan pemula harus menemukan cara untuk menyesuaikan upaya pemasaran mereka untuk memenuhi kebutuhan yang terus berubah ini. Hal ini seringkali menuntut tim pemasaran untuk lebih kreatif dan gesit dalam melakukan pendekatan pemasaran, menggunakan saluran digital dan media sosial untuk menjangkau konsumen dan mempromosikan produk atau layanan mereka. Tantangan yang dihadapi oleh tim pemasaran di perusahaan pemula selama pandemi adalah kebutuhan untuk menjaga hubungan dan dukungan pelanggan dalam menghadapi gangguan pada operasi bisnis tradisional. Hal ini sering kali mengharuskan tim pemasaran untuk lebih responsif dan proaktif dalam berkomunikasi dengan pelanggan, menggunakan saluran seperti email, media sosial, dan aplikasi perpesanan untuk memberikan dukungan dan mengatasi masalah atau masalah apa pun yang mungkin timbul. Penelitian ini didasarkan pada pendekatan kualitatif deskriptif dimana wawancara digunakan untuk mengetahui pergeseran kepemimpinan dalam organisasi startup. Wawancara diberi kode dengan cara mengkategorikan berbagai jenis kepemimpinan dan juga resolusi konflik yang dimiliki para pemimpin dalam tim pemasaran virtual mereka. Pengkodean secara khusus dilakukan dengan mengolah transkrip wawancara, memberikan kriteria dan mengkategorikan masing-masing kode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan sekarang lebih menyukai lingkungan kerja hybrid karena mereka menyadari bahwa mereka dapat menyelesaikan lebih banyak hal dalam pengaturan hybrid dan juga menyoroti secara khusus bagaimana manajer/pemimpin dapat menyelesaikan konflik dalam tim pemasaran virtual.