digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan semakin jelasnya pergeseran kepemimpinan antargenerasi, organisasi menghadapi tantangan besar dalam mempersiapkan generasi milenial untuk mengambil peran kepemimpinan strategis. Generasi milenial kini mendominasi tenaga kerja global, termasuk di Indonesia, namun organisasi sering kali gagal merancang program pengembangan kepemimpinan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan generasi ini. Kesenjangan ini menciptakan urgensi untuk mengembangkan pendekatan yang tidak hanya relevan secara global tetapi juga kontekstual dengan nilai-nilai budaya lokal. Dalam mengatasi tantangan ini, penelitian ini berupaya menjawab dua pertanyaan penelitian penting: (1) Faktor-faktor kunci apa yang berkontribusi terhadap keberhasilan program pengembangan kepemimpinan bagi generasi milenial? (2) Karakteristik kepemimpinan khas apa yang membedakan generasi milenial dari generasi sebelumnya dalam konteks organisasi Indonesia, dan bagaimana sifat-sifat unik ini dapat menginformasikan modifikasi yang ditargetkan pada pendekatan pengembangan kepemimpinan yang ada? Penelitian ini mengeksplorasi dua perspektif yang saling bertentangan mengenai karakteristik generasi milenial. Perspektif pertama menyatakan bahwa sifat-sifat kepemimpinan bersifat universal, menekankan siklus perkembangan yang berulang, sedangkan perspektif kedua menyoroti bahwa generasi milenial memiliki karakteristik unik yang dibentuk oleh konteks sosio-historis mereka, seperti digitalisasi dan pergeseran nilai-nilai kerja. Dengan mengintegrasikan pandangan-pandangan ini, penelitian ini mengembangkan model pengembangan kepemimpinan yang menggabungkan prinsip- prinsip universal dengan elemen-elemen yang disesuaikan, termasuk integrasi teknologi, kolaborasi, dan fleksibilitas, dengan mempertimbangkan konteks budaya Indonesia yang unik. Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini menggabungkan studi kasus kualitatif dari tujuh perusahaan terkemuka Indonesia dengan survei kuantitatif untuk mengembangkan dan memvalidasi model pengembangan kepemimpinan yang komprehensif. Wawancara mendalam dilakukan dengan para pemimpin SDM dan manajer milenial dari berbagai sektor termasuk teknologi, FMCG, perbankan, asuransi, manufaktur, dan pendidikan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan bagi program pengembangan kepemimpinan milenial di tengah pergeseran kepemimpinan antargenerasi yang akan datang. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Budaya Organisasi, Pengakuan Dampak Reguler, Kemajuan Teknologi yang Baik, dan Umpan Balik melalui Pembinaan & Mentoring memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan Kualitas Kepemimpinan Milenial. Bertentangan dengan ekspektasi, Pembelajaran Eksperiensial yang Menantang, Tujuan Organisasi yang Melibatkan, dan Keseimbangan Kehidupan dan Pekerjaan tidak menunjukkan dampak langsung yang signifikan terhadap kualitas kepemimpinan. Studi ini juga menemukan bahwa kualifikasi pendidikan di bawah gelar sarjana dan posisi manajerial secara signifikan berkorelasi dengan Kualitas Kepemimpinan Milenial, sedangkan jenis kelamin, usia, dan masa kerja tidak. Di antara faktor-faktor ini, karakteristik khusus untuk generasi milenial meliputi Kemajuan Teknologi Baik dengan ketertarikan alami mereka pada platform digital dan Pengakuan Dampak Reguler dengan preferensi mereka untuk umpan balik instan. Sementara itu, faktor-faktor yang berlaku lintas generasi meliputi Budaya Organisasi dan Umpan Balik melalui Pembinaan & Mentoring, meskipun metode implementasinya mungkin perlu disesuaikan untuk generasi milenial. Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa sementara beberapa aspek kepemimpinan bersifat universal, generasi milenial memiliki karakteristik unik yang dibentuk oleh konteks sosio-historis mereka, khususnya dalam hal penggunaan teknologi, harapan kerja, dan preferensi komunikasi. Wawasan ini berkontribusi pada pemahaman teoritis dan implementasi praktis pengembangan kepemimpinan milenial di organisasi-organisasi Indonesia. Model yang dihasilkan menyediakan kerangka kerja terstruktur bagi perusahaan untuk merancang program kepemimpinan yang efektif yang selaras dengan karakteristik milenial dan kebutuhan organisasi, membantu mempersiapkan transisi generasi dalam posisi kepemimpinan.