digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemberlakuan pembatasan kegiatan sosial sebagai akibat pandemi Covid-19 mewajibkan terjadinya peralihan pola belajar-mengajar sekolah, dari yang semula tatapmuka luring (offline) menjadi daring (online). Hal tersebut menyebabkan terjadi lonjakan screen time gawai anak khususnya usia remaja awal. Remaja bisa mengkonsumsi konten selain materi edukasi seperti konten hiburan atau sosial media. Sehingga adanya pelanggaran etika digital dalam bentuk cyberbullying, prank atau konten pornografi dan hoax. Etika digital memuat: 1) prinsip netiket; 2) pengetahuan dasar agar terhindar dari paparan konten negatif; 3) interaksi yang sesuai kaidah etika digital & UU ITE; 4) pengetahuan dasar transaksi elektronik. Pemerintah melalui Kominfo telah menjadikan etika digital sebagai salah satu poin dalam literasi digital. Peranan penting orang tua dibutuhkan untuk menanamkan kesadaran etika digital. Salah satunya melalui pola asuh digital (digital parenting), yaitu dengan memberi pengertian dan meregulasi aktivitas digital. Namun diperlukan juga pengenalan etika digital dengan pendekatan khusus anak usia remaja awal. Dengan alasan keamanan, banyak orangtua mulai menggunakan teknologi aplikasi parental control untuk memonitor penggunaan gawai anak usia remaja awal. Perancangan diawali dengan pengambilan dan analisis melalui metode kuantitatif dan kualitatif. Selanjutnya dilakukan perancangan dengan metode Four Basic Activities of Interaction Design. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pendekatan pola asuh dalam mengenalkan etika digital serta merancang aplikasi yang dapat mengakomodasi pola asuh digital untuk anak usia remaja awal. Perancangan fitur aplikasi didasarkan pada framework TOSS (Teen Online Safety Strategies), mempertimbangkan keseimbangan antara parental control dengan self-moderation. Berdasarkan hasil evaluasi rancangan aplikasi Parentika terbukti sangat baik di mata orangtua berdasarkan skor SUS. Remaja awal merasa fitur yang ditawarkan non-intrusif bagi penggunaan gawai pribadi. Aplikasi Parentika mendorong orangtua berpartisipasi dan mengedukasi etika digital. Selain menjadi digital mentor, diharapkan orang tua dapat menjadi sosok teladan atau role-model bagi remaja awal.