ABSTRAK Iwenda Yudha Imani
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Iwenda Yudha Imani
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Iwenda Yudha Imani
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Iwenda Yudha Imani
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Iwenda Yudha Imani
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Iwenda Yudha Imani
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Iwenda Yudha Imani
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Iwenda Yudha Imani
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Krisis energi sedang menjadi ancaman di berbagai belahan dunia, khususnya
Indonesia. Krisis energi di Indonesia merupakan ancaman yang mengerikan untuk
keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia. Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB)telah merespon mengenai banyaknya produksi limbah dan krisis energi yang
terjadi di berbagai belahan dunia dengan membuat sebuah program. Program tujuan
pembangunan berkelanjutan (SDGs) adalah 17 tujuan untuk mencapai dunia yang
lebih baik dan berkelanjutan untuk semua. Untuk menjalankan dan
mengaplikasikan tujuan-tujuan dari SDGs PBB, maka harus melakukan perubahan
dalam penggunaan alat bantu dalam kehidupan sehari-hari. Lampu LED
menggunakan perangkat semikonduktor sebagai sumber cahayanya, sehingga lebih
hemat energi dan ramah lingkungan daripada lampu tradisional seperti lampu pijar
atau lampu neon. Lampu LED juga memiliki umur yang lebih panjang, sehingga
lebih hemat biaya dalam jangka panjang. Selain dari perkembangan penggunaan
lampu LED, pengetahuan mengenai LED itu sendiri harus tersebar dan terserap
dalam persepsi masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa
banyak masyarakat, khususnya remaja, memiliki pengetahuan LED melalui media
sosial. Dalam penelitian ini, kami melakukan eksperimen pembuatan cahaya putih
dengan rangkaian lampu LED RGB (red, green, and blue) dan melakukan
kuesioner mengenai media sosial yang berisi konten cahaya putih dengan metode
kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Batasan mengenai audience dalam
penelitian ini adalah remaja dengan rentan usia 15 sampai 18 tahun.