Karbonat merupakan potensi cadangan hidrokarbon terbesar baik di Indonesia maupun
di dunia, sekaligus menjadi tantangan eksplorasi karena kompleksitas sistem pori
karbonat itu sendiri tidak mudah untuk dianalisis secara kuantitatif. Aspek
ketidakpastian hasil permodelan dan interpretasi parameter elastik juga masih menjadi
topik yang belum dikaji secara luas di Indonesia. Pada penelitian ini, prediksi volume
pori berisi hidrokarbon (HCPV) pada reservoir karbonat Formasi Kujung, Cekungan
Jawa Timur Utara, dilakukan dengan pendekatan trigonometri atribut curved pseudo
elastic impedance (CPEI) dan litho-curved pseudo elastic impedance (LCPEI) pada
analisa data log fisika batuan dan kerangka kerja Bayesian pada inversi seismik
stokastik. Dari analisis data log sumur, konten fluida dan porositas pada Formasi
Kujung dapat didelineasi berdasarkan parameter elastik AI terhadap ????!/????" dengan
atribut CPEI dan LCPEI. Atribut LCPEI mampu merepresentasikan tren porositas lebih
baik daripada hanya menggunakan linearitas porositas terhadap densitas karena lebih
sedikit terpengaruh fluida. Kombinasi 2 atribut ini dapat menghasilkan delineasi pori
berisi hidrokarbon pada crossplot parameter elastik AI terhadap ????!/????". Pada penelitian
ini pendekatan CPEI dan LCPEI dilakukan terhadap model fisika batuan differential
effective medium (DEM) yang mampu memodelkan konten fluida dan porositas batuan
karbonat dari parameter fisika batuan. Selain itu, dilakukan pula percobaan automasi
korelasi dan perbaikan nilai cutoff CPEI dan LCPEI untuk kemudian dibandingkan.
Pendekatan porositas dengan atribut LCPEI pada formasi Kujung-1 mampu
menghasilkan korelasi sebesar 75%. Informasi fisika batuan pada sumur referensi ini
kemudian dijadikan acuan persebaran secara lateral dimana volume impedansi akustik
dan ????!/????" diperoleh menggunakan inversi stokastik data seismik prestack angle
gather. Dengan menerapkan cut-off CPEI dan regresi linear LCPEI terhadap log
porositas, maka, volume payzone dari CPEI dan porositas dari LCPEI dapat diperoleh.
Kemudian, estimasi volume pori berisi hidrokarbon dapat dihasilkan