digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dita Sabarhati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Dita Sabarhati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Dita Sabarhati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Dita Sabarhati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Dita Sabarhati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Dita Sabarhati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Dita Sabarhati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dita Sabarhati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Diperlukan analisa bawah permukaan bumi yang lebih akurat, sebagai bagian dari mensukseskan dan menimalisir kegagalan kegiatan eksplorasi maupun pengembangan lapangan minyak dan gas. Inversi Seismik merupakan salah satu metode yang digunakan oleh ahli geofisika untuk karakterisasi reservoir. Terdapat beberapa metode inversi, diantaranya yakni metode inversi AI (Acoustic Impedance), EI (Elastic Impedance), dan EEI (Extended Elastic Impedance). Yang akan digunakan pada penelitian adalah metode inversi Extended Elastic Impedance (EEI). Data kecepatan gelombang geser yang belum diperoleh pada data sumur yang akan diinversi diperoleh dari hasil prediksi kecepatan gelombang geser menggunakan metode Algoritma Genetika. Setelah dilakukan proses inversi EEI pada penelitian ini, diperoleh peta reservoir hidrokarbon di daerah target. Pemetaan reservoir berdasarkan parameter lambda*rho, Vp/Vs, dan impedansi P menunjukkan nilai yang sangat rendah dan juga paling rendah sehingga mencirikan adanya indikasi anomali pada sumur DP-1 dan disusul dengan nilai DT-1 yang juga sangat rendah. Pada penelitian ini, ke-empat parameter tersebut dapat dijadikan sebagai parameter dalam menentukan potensi hidrokarbon. Sementara hasil peta reservoir berdasarkan parameter mu*rho pada penelitian ini bersifat ambigu sehingga kurang dapat dijadikan acuan dalam mengidentifikasi keberadaan potensi hidrokarbon. Pada penelitian ini, hidorkarbon diduga berada di sumur DP-1 dan DT-1. Sumur DP-1 diduga mengandung hidrokarbon berupa gas, dan sumur DT-1 diduga mengandung hidrokarbon berupa minyak. Sedangkan pada sumur DS-2, DT-2, dan DT-3 diduga tidak berpontensi mengandung hidrokarbon.